Makan Tabungan: Suatu keadaan di mana rumah tangga berbelanja
melebihi dari pendapatan yang diterimanya. Kekurangan uang untuk
pengeluaran itu harus dibiayai dari tabungan (atau meminjam) atau dari
sumber lain (misalnya menjual harta).
Multiplier: Satu
angka yang menunjukkan sejauh mana pendapatan nasional akan berubah
efek dari perubahan dalam pengeluaran agregat. Apabila delat AE = Rp
1.000 dan menyebabkan delta Y = Rp 4.000 maka multiplier = 4. Multiplier
dapat pula didefinisikan sebagai rasio di antara pertambahan pendapatan
nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat.
Nilai Kini: Nilai
kini dari sejumlah uang di masa akan datang. Anda akan menerima 110
ribu rupiah pada satu tahun kemudian. Bunga uang adalah 10 persen. Maka
nilai kini uang itu adalah 110 ribu/1,10 = 100.000 rupiah
Pendapatan Disposebel: Pendapatan
yang sebenarnya diperoleh rumah tangga dan dapat digunakan untuk
membeli barang atau ditabung. Pendapatan yang tidak diperoleh rumah
tangga meliputi pajak pendapatan dan kontribusi untuk dana pensiun.
Perekonomian Dua Sektor: Suatu
model dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional yang memisalkan
hanya perusahaan dan rumah tangga saja yang menjalankan kegiatan
ekonomi. Dalam model ekonomi dua sektor tidak terdapat pemerintah dan
perekonoian itu tudak melakukan perdagangan luar negeri. Analsisi
keseimbangan pendapatan nasional mempunyai dua bentuk perekonomian yang
lain, yaitu (i) ekonomi tiga sektor ( atau perekonomian tertutup) yang meliputi juga pemerintah, dan (ii) ekonomi empat sektor (atau perekonomian terbuka) yang meliputi juga kegiatan ekspor dan impor. Dalam dunia yang sebenarnya sesuatu perekonomian merupakan ekonomi empat sektor.
Rasio Modal Produksi:
Suatu angka yang menunjukkan besarnya modal yang diperlukan untuk
menghasilkan barang bernilai satu rupiah. Apabila investasi sebanyak 200
juta setiap tahunnya produksinya bernilai Rp 50 Juta, maka rasio modal
produksi adalah 4.
Tabungan (Rumah Tangga): Bagian dari pendapatan rumah tangga yang tidak dibelanjakan dan disimpan dalam institusi keuangan atau di rumah.
Tingkat Pengembanglian Modal: Rasio
(yang dinyatakan dalam persen) di antara pendapatan neto rata-rata yang
akan diterima pada setiap tahun dengan jumlah modal yang
diinvestasikan. Tingkat pengembalian modal tesebut biasanya merupakan
ramalan tentang keuntungan rata-rata yang akan diterima (sebagai
persentasi dari modal yang diinvestasikan) dalam setiap tahun dari
sejumlah tertentu investasi. Tingkat pengembalian modal merupakan salah
satu dari dua faktor penting yang akan mempengaruhi pengambilan
keputusan perusahaan (dalam melakukan investasi). Faktor penting lainnya
adalah suku bunga.
Sumber
Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga
Penulis : Sadono Sukirno
Cetakan ke-21 tahun 2012
Penerbit : PT Rajagrafindo Persada
Jakarta
0 komentar:
Post a Comment