ISTILAH DAN KONSEP PENTING - KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR (bagian 2)


 

Makan Tabungan: Suatu keadaan  di mana rumah tangga berbelanja melebihi dari pendapatan yang diterimanya. Kekurangan uang untuk pengeluaran itu harus dibiayai dari tabungan (atau meminjam) atau dari sumber lain (misalnya menjual harta).

Multiplier: Satu angka yang menunjukkan sejauh mana pendapatan nasional akan berubah efek dari perubahan dalam pengeluaran agregat. Apabila delat AE = Rp 1.000 dan menyebabkan delta Y = Rp 4.000 maka multiplier = 4. Multiplier dapat pula didefinisikan sebagai rasio di antara pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat.

Nilai Kini: Nilai kini dari sejumlah uang di masa akan datang. Anda akan menerima 110 ribu rupiah pada satu tahun kemudian. Bunga uang adalah 10 persen. Maka nilai kini uang itu adalah 110 ribu/1,10 = 100.000 rupiah

Pendapatan Disposebel: Pendapatan yang sebenarnya diperoleh rumah tangga dan dapat digunakan untuk membeli barang atau ditabung. Pendapatan yang tidak diperoleh rumah tangga meliputi pajak pendapatan dan kontribusi untuk dana pensiun.

Perekonomian Dua Sektor: Suatu model dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional yang memisalkan hanya perusahaan dan rumah tangga saja yang menjalankan kegiatan ekonomi. Dalam model ekonomi dua sektor tidak terdapat pemerintah dan perekonoian itu tudak melakukan perdagangan luar negeri. Analsisi keseimbangan pendapatan nasional mempunyai dua bentuk perekonomian yang lain, yaitu  (i) ekonomi tiga sektor ( atau perekonomian tertutup) yang meliputi juga pemerintah, dan (ii) ekonomi empat sektor (atau perekonomian terbuka) yang meliputi juga kegiatan ekspor dan impor. Dalam dunia yang sebenarnya sesuatu perekonomian merupakan ekonomi empat sektor.

Rasio Modal Produksi: Suatu angka yang menunjukkan besarnya modal yang diperlukan untuk menghasilkan barang bernilai satu rupiah. Apabila investasi sebanyak 200 juta setiap tahunnya produksinya bernilai Rp 50 Juta, maka rasio modal produksi adalah 4.

Tabungan (Rumah Tangga): Bagian dari pendapatan rumah tangga yang tidak dibelanjakan dan disimpan dalam institusi keuangan atau di rumah.

Tingkat Pengembanglian Modal: Rasio (yang dinyatakan dalam persen) di antara pendapatan neto rata-rata yang akan diterima pada setiap tahun dengan jumlah modal yang diinvestasikan. Tingkat pengembalian modal tesebut biasanya merupakan ramalan tentang keuntungan rata-rata yang akan diterima (sebagai persentasi dari modal yang diinvestasikan) dalam setiap tahun dari sejumlah tertentu investasi. Tingkat pengembalian modal merupakan salah satu dari dua faktor penting yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan (dalam melakukan investasi). Faktor penting lainnya adalah suku bunga.

 

 

 

 

 

Sumber

Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga

Penulis : Sadono Sukirno

Cetakan ke-21 tahun 2012

Penerbit : PT Rajagrafindo Persada

Jakarta

 

 

0 komentar:

Post a Comment