5. KESTABILAN NILAI MATA UANG DOMESTIK / KURS VALUTA ASING

 


Melanjutkan dari alat pengamat prestasi kegiatan perekonomian atau indikator makroekonomi (microeconomic indicator) yang utama ialah :

  1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita.
  2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran.
  3. Tingkat perubahan harga-harga dan inflasi.
  4. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran
  5. Kestabilan nilai mata uang domestik.

 Selanjutnya adalah poin ke-lima merupakan Kestabilan nilai mata uang domestik 

 Salah satu alat pengukur lain yang selalu digunakan untuk menilai keteguhan sesuatu ekonomi adalah perbadingan nilai suatu mata uang asing (misalnya dolar US) dengan nilai mata uang domestik (misal Rupiah). Perbandingan itu dinamakan kurs valuta asing. Kurs ini akan menunjukkan banyaknya yang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu. Kurs valuta asing dapatlah dipandang sebagai "harga" dari suatu mata uang asing. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kurs valuta asing adalah neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan yang mengalam defisit cenderung untuk menaikkan nilai valuta asing. Dan sebaliknya, apabila neraca pembayaran teguh (surplus dalam neraca keseluruhan) dan cadangan valuta asing yang dimiliki negara terus-menerus bertambah jumlahnya, nilai valuta asing akan bertambah murah. Maka keteguhan kurs valuta asing dapat digunakan sebagai salah satu ukuran untuk menilai kestabilan dan perkembangan sesuatu perekonomian.

 

 

 

Sumber

Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga

Penulis : Sadono Sukirno

Cetakan ke-21 tahun 2012

Penerbit : PT Rajagrafindo Persada

Jakarta

 

0 komentar:

Post a Comment