Cadangan Mata Uang Asing: Simpanan mata uang asing yang dimiliki bank sentral, yang diperoleh dari kelebihan dalam neraca keseluruhan. Cadangan ini merupakan jumlah lebihan yang terkumpul hingga ke suatu masa tertentu.
Depresiasi Nilai Mata Uang: Pengurangan nilai mata uang suatu negara di pasaran luar negeri yang disebabkan oleh perubahan permintaan dan penawaran mata uang dalam pasar valuta asing. Perubahan tersebut berlaku secara otomatis tanpa dilakukan oleh pemerintah. Dalam bahasa Inggris istilahnya adalah: currency depreciation. Keadaan ini berlaku dalam sistem kurs pertukaran berubah bebas. Apabila nilai mata uang domestik meningkat, maka ia dinamakan: apresiasi nilai atau appreciation of currency.
Devaluasi (menurunkan nilai mata uang): Langkah pemerintah untuk mengurangi nilai mata uang domestik berbanding dengan nilai mata uang asing. Langkah seperti ini dlakukan untuk memperbaiki neraca pembayaran.
Investasi (Penanaman Modal) Langsung: Investasi dari luar negeri untuk mendirikan industri pengolahan atau kegiatan ekonomi lain dalam suatu negara.
Investasi Portfolio: Investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan, dan obligasi pemerintah. Dalam neraca pembayaran investasi portfolio meliputi investasi asing dalam harta keuangan.
Kebijakan Memindahkan Perbelanjaan: Langkah-langkah pemerintah melakukan kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan segi penawaran yang bertujuan mendorong perkembangan ekspor dan mengurangi perbelanjaan impor.
Kebijakan Pengurangan Perbelanjaan: Langkah-langkah pemerintah melalui kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang bertujuan mengurangi perbelanjaan agregat, melalui pengurangan C, I, dan G. Pengurangan ini dengan sindirinya akan mengurangi impor.
Kurs Pertukaran Mata Uang Asing: Nilai mata uang negara lain dinyatakan dalam unit mata uang domestik.
Kurs Pertukaran Berubah Bebas (Kurs Pertukaran Mengapung): Kurs pertukaran yang selalu mengalami perubahan dan nilainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar mata uang asing dan perubahannya dari waktu ke waktu.
Kurs Pertukaran Tetap: Kurs pertukaran yang nilainya ditetapkan oleh pemerintah. Nilainya selalu berbeda dengan kurs yang akan berlaku apabila ditentukan oleh pasar bebas, Apabila nilai mata uang asing lebih tinggi dari di pasaran bebas, yaitu apabil lebih banyak mata uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh mata uang asing, mata uang domsetik dinamakan dinilai terlalu rendah (undervalued). Dalam keadaan sebaliknya mata uang domestik dinamakan dinilai terlalu tinggi (overvalued).
Mata Uang Dinilai Terlalu Rendah (Undervalued): Berlaku dalam sistem kurs pertukaran tetap, yaitu apabila harga mata uang asing yang ditetapkan pemerintah adalah lebih tinggi dari yang ditentukan di pasaran bebas, Misalnya di pasaran bebas keseimbangan permintaan dan penawaran dicapai pada harga Rp 8.400 per dolar US. Tetapi Indonesia menetapkan kurs pertukaran berikut: US$ 1 = Rp 10.000. Dalam kasus ini Rupiah dinamakan dinilai terlalu rendah.
Mata Uang Dinilai Terlalu Tinggi (Overvalued): Kebalikan dari mata uang yang dinilai terlau rendah, yaitu mata uang domestik dinili terlau tinggi apabila dibandingkan dengan nilai yang berlaku di pasar bebas.
Modal Swasta: Modal jangka pendek yang mengalir dari satu negara ke negara lain untuk ditabung dalam akun tabungan atau deposito berjangka tetapi terutama untuk diinvestasikan dalam pasar uang dan pasar modal, termasuk pasar saham.
Neraca Modal: Salah satu akun dalam neraca pembayaran yang meliputi aliran modal jangka panjang dan aliran modal swasta
Neraca Barang dan Jasa (Neraca Transaksi Berjalan) Salah satu akaun dalam neraca pembayaran yang meliputi transaksi atau akun berikut (i) akun barang (ii) akun jasa, termasuk akun pendapatan dan aliran modal swasta., dan (iii) akun trasfer.
Neraca Modal Jangka Panjang: Salah satu akun dalam neraca pembayaran, yang menunjukkan aliran modal ke sektor pemerintah dan aliran modal investasi korporat, yaitu investasi perusahaan asing
Neraca Akun Berjalan: Perbedaan nilai aliran masuk dengan aliran keluar yang meliputi tiga akun berikut: Akun barang, akun jasa (termasuk pendapatan investasi) dan akun pembayaran pindahan
Neraca Akun Modal: Perbedaan nilai aliran masuk dengan aliran keluar yang meliputi tiga butir neraca modal berikut: aliran modal jangka panjang, modal swasta dan kesilapan dan ketinggalan.
Neraca Keseluruhan: Defisit atau surplus di antara aliran keuangan yang masuk ke sebuah negara degan aliran keuangan yang keluar dari negara tesebut. Neraca keseluruhan merupakan gabungan dari antara neraca berjalan dan neraca modal.
Neraca Pembayaran: Suatu catatan atau data yang menunjukkan berbagai bentuk aliran masuk dan aliran keluar keuangan yang disebabkan oleh transaksi dalam neraca berjalan dan neraca modal, yang berlaku dalam suatu tahun tertentu. Pada umumnya data yang diterbitkan meliputi aliran bersih, yaitu aliran masuk keuangan dikurangi aliran keluar keuangan.
Neraca Perdagangan: Perbedaan di antara nilia ekpor dan nilai impor dalam suatu tahun tertentu.
Neraca Jasa: Perbedaan di natara nilai ekpor jasa dengan impor jasa dalam satu tahu tertentu. Dalam neraca jasa diliputi nilai transaksi berikut: (i) Pengangkutan dan asuransi, (ii) pelancongan, (iii) transaksi pemerintah, dan (iv) Jasa lain.
Pendapatan Investasi: Hasil yang diperoleh investasi asing yang datang di suatu negara. Pendapatan investasi ini terutama dalam bentuk keuangan yang dikirim ke pusat perusahaan yang berada di negara lain.
Penurunan Nilai (Menurunkan Nilai) Mata Uang: Kasus ini berlaku dalam sistem kurs pertukaran tetap. Pada pokoknya ini merupakan langkah pemerintah / bank central untuk menurunkan nilai mata uang domestik (dan berarti menaikkan nilai mata uang asing). Apabila nilai mata uang domestik dinaikkan (dalam nilai mata uang asing), langkah ini dinamakan revaluasi.
Pindahan Semasa (Pindahan Bersih): Aliran keluar dan masuk uang dari dan ke suatu negara yang bukan bersifat melakukan investasi atau melakukan jual beli barang dan jasa. Aliran keuangan tesebut terutama berbentuk pemberian.
Sumber
Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga
Penulis : Sadono Sukirno
Cetakan ke-21 tahun 2012
Penerbit : PT Rajagrafindo Persada
Jakarta