Teori Penguatan


 

Teori penguatan (reinforcement theory) adalah suatu teori yang mengatakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari konsekuensinya. mengambil sudut pandang berlawanan dengan behavioristic, menyatakan kondisi penguatan perilaku. 


Teori pengondisian perilaku, merupakan komponen yang paling relevan dari teori penguatan bagi manajemen, menyatakan bahwa orang-orang akan belajar untuk berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan. 


B. F. Skinner, salah satu pendukung pengondisian perilakunyang paling menonjol, menyatakan bahwa menciptakan konsekuensi yang menyenangkan untuk mengikutibentuk perilaku tertentu akan meningkatkan frekuensi prilaku tersebut. 


Konsep pengondisian perilaku merupakan bagian dari konsep skinner yang lebih luas mengenai behaviorisme, yang mana menyatakan bahwa perilaku akan mengikuti stimulus dalam hal yang secara relative tidak terpikirkan. Bentu behaviorisme yang radikal menurut Skinner akan menolak perasaan, pemikiran, dan pernyataan pikiran lainnya yang menyebabkan perilaku. Behaviorisme adalah suatu teori yang berpendapat bahwa perilaku akan mengikuti stimulus dalam suatu hal yang secara relative tidak terpikirkan. 


Teori pembelajaran social adalah perluasan dari pengondisian perilaku yaitu, mengasumsikan perilaku sebagai fungsi dari konsekuensi, juga mengetahui efek dari pembelajaran melalui observasi dan persepsi.

Model-model merupakan pusat bagi sudut pandang pembelajaran social. Empat proses yang menentukan pengaruh mereka pada individu:

  1. Proses atensi, orang-orang belajar dari modl hanya ketika mereka mengakui dan mencurahkan perhatian pada fitur pentingnya.
  2. Proses retensi, pengaruh dari model bergantung pada seberapa baiknya individu mengingat tindakan model setelah model tidak lagi siap tersedia.
  3. Proses reproduksi penggerak, setelah seseorang melihat suatu perilaku baru dengan mengobservasi model, mengamati kemudian dikonversi menjadi melakukan.
  4. Proses penguatan, para individu termotivasi untuk memperlihatkan perilaku yang dicontohkan jika insentif yang positif atau imbalan yang diberikan.


Sumber : Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A, 2014, Organizational Behavior, 16th Edition, McGraw-Hill.





0 komentar:

Post a Comment