Kecerdasan
emosional (emotional intelligence)
merupakan kemampuan seseorang untuk (1) menilai emosi dalam diri dan orang
lain, (2) memahami makna emosi-emosi tersebut, dan (3) mengatur emosi seseorang
secara teratur dalam sebuah model alur. Orang yang mengetahui emosinya sendiri
dan biak dalam membaca petunjuk emosional akan lebih efektif.
Berikut
merupakan model alur dari kecerdasan emosional.
Perbandingan yang medukung dan menentang kecerdasan emosional
1. Kasus yang mendukug
kecerdasan emosional
beberapa
argumen yang mendukung kecerdasan emosional:
a. daya
tarik intuitif. intuisi menyatakan orang yang dapat mendeteksi emosi orang
lain, mengendalikan emosinya sediri, dan mengendalikan interaksi sosial dengan
baik, memiliki posisi yang kuat dalam bisnis.
b. kecerdasan
emosional memprediksi kriteria yang berarti, bukti menyatakan bahwa, level
tinggi kecerdasan emoisional berarti seseorang akan berkinerja baik dalam
pekerjaannya
c. kecerdasan
emosional berdasarkan biologi, studi ii menyatakan bahwa kecerdasan emosional
berdasarkan neurologi dengan cara yang tidak berhubungan dengan ukuran standard
kecerdasan.
2.
kasus
yang bertentangan dengan kecerdasan emosional
a. para
peneliti tidak sepakat tentang definisi-definisi yang ada tentang kecerdasan
emosional. para peneliti telah memandang kecerdasan emosional sebagai ragam ide
yang luas yang dapat diukur sendiri dan berhubungan dengan kecerdasan kognitif.
b. kecerdasan
emosional tidak dapat diukur, hal ioni dikarenakan mereka berpedapat bahwa
kecerdasan emosional adalah sebuah bentuk intelegensia.
c. kecerdasan
emosional tidak lebih dari sekedar kepribadian dengan label berbeda.
Sumber : Robbins, Stephen P & Judge,
Timothy A, 2014, Organizational Behavior, 16th Edition, McGraw-Hill.
0 komentar:
Post a Comment