FUNGSI EMOSI

 


1. Apakah emosi membuat kita tidak rasional?


Seberapa sering anda mendengar seseorang mengatakan “Oh, anda hanya hanya sedang emosi”? anda mungkin akan tersinggung astronom terkenal, Carl Sagan, Pernah menuli , “Saat kita memiliki emosi-emosi yang kuat, kita bertanggung jawab karena membodohi diri kita sendiri.” Observasi-observasi ini menyatakan bahwa rasionalitas dan emosi saling bertolak belakang dan jika anda menampilkan emosi, anda mungkin bertindak tidak rasional.
Perspektif-perspektif ini menyatakan bahwa demontrasi atau bahkan pengalaman emosi dapat menyebabkan kita terlihat lemah, rapuh, atau tidak rasional. Meskipun demikian, riset semakin menunjukan bahwa emosi sebenarnya penting untuk penalaran rasional. Keterkaitan itu sudah terbukti sejak lama.


2. Apakah emosi menyebabkan kita bersikap tidak etis?


Sebelumnya diyakini bahwa , seperti halnya pengambilan keputusan secara umum, kebanyakan pengambilan keputusan etis didasarkan pada proses kognitif urutan yang lebih tinggi, tetapi riset mengenai emosi moral semakin mempertanyakan perspektif ini. Cotoh emosi moral termasuk simpati pada penderitaan orang lain., rasa bersalah mengenai perilaku tidak bermoral diri sendiri, kemarahan mengenai ketidakadilan yang dialami orang lain, penegertian pada orang lain yang berperilaku tidak etis, dan rasa terhina pada pelanggaran moral-moral. Kepercayaan kita sebenarnya dibentuk oleh kelompok kita yang memperngaruhi persepsi kita mengenai orang lain, menghasilkan respon tanpa sadar dan suatu perasaan yang berbagi emosi “benar”. Sayangnya perasaan ini juga mengizinkan kita untuk kadang-kadang menjutifikasi reaksi emosional murni sebagai sesuatu yang etis. Dalam pekerjaan dan kehidupan, penilaian moral kita lebih banyak berkaitan dengan emosi dibandingkan dengan kognisi, tetapi kita cenderung berpikir sebaliknya, khususnya saat penilaian-penilaian itu dibagikan oleh rekan-rekan anggota keompok kita.


Sumber : Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A, 2014, Organizational Behavior, 16th Edition, McGraw-Hill.



0 komentar:

Post a Comment