Apa Saja Sikap Kerja Yang Utama?

 



Sikap kerja yang utama dan sering dihadapi ketika menghadapi ketika berhadapan dengan suatu pekerjaan


1. Kepuasan Kerja (Job Satification)



Saat orang berbicara mengenai sikap pekerja, maka mereka baisanya merujuk pada kepuasan kerja (job satisfaction), yang menjelaskan suatu perasaan positif tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari suatu evaluasi pada karakteristik-karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan yang positif mengenai pekerjaannya , sedangkan seseorang dengan level yang randah memiliki perasaan yang negative akan pekerjaannya.


2. Keterlibatan kerja (Job Involvement)



Keterlibatan kerja sangat berhubungan dengan kepuasan kerja karena dengan keterlibatan kerja lah yang mengukur tingkat dimana orang-orang mengidentifikasi secara psikologis dengan pekerjaannya dan menganggap kerja merupakan yang dihargai penting untuk nilai diri.
Konsep lain yang berkaitan erat adalah pemberdayaan psikologis (psychological empowerment), kepercayaan pekerja dalam tingkat di mana mereka memengaruhi lingkungan kerjanya, kompetensinya, arti pekerjaan mereka dan otonomi yang mereka nilai.
Level tinggi dari keterlibatan kerja maupun memberdayaan psikologi berhubungan positif dengan sikap kewargaan organisasi (organization citizhenship behavior) merupakan perilaku kebebasan menentukan yang bukan bagian dari persyaratan formal pekrjaan tetapi berkontribusi pada lingkungan psikologis dan sisial tempat kerja.


3. Komitmen organisasi (organization commitment)



Dalam komitmen organisasi (organization commitment) terdapat sebuah hubungan positif yang tampak di antara komitmen organisasi dan produktivitas kerja tetapi bersifat sederhana. Hubungan antara komitmen dengan kinerja paling kuat bagi pekerja baru dan lebih lemah terhadap pekerja berpengalaman. Meneriknya riset mengidentifikasi bahwa pekerja yang merasa bahwa pihak pemberi karja gagal memenuhi janji pada mereka merasa kurang berkomitmen, dan pengurangan dalam komitmen ini, akan berujung pada level kerja kreatif yang lebih rendah. Untuk keterlibatan kerja sendiri, riset membuktikan bahwa hubungannya negative antara komitmen organisasi dan absen maupun perputaran pekerja.
Pekerja yang berkomitmen akan semakin berkurang terlibat dalam pengunduran diri, semakin mereka tidak puas, karena mereka mersa memilki rasa kesetiaan keterikatan terhadap organisasi, dinyatakan oleh model teoretis. Di sisi lain, pekerja yang tidak berkomitmen, yang merasa kurang setia pada organisasi, akan cenderung menunjukan tingkat kehadiran di tempat kerja yang lebih rendah.


4. Dukungan organisasi yang Dirasakan (Perceived Organization Support [POS])


Merupakan tingkat di mana para pekerja mempercayai bahwa organisasi menilai kontribusinya dan peduli terhadap kesejarhateraan mereka. Bisa kita ambil contoh dari kasus insinyur R&D John Greene, ketika Greene didagnosis leukemia, CEO Marc Benioff dan 350 rekan kerja di salesforce.com menyumbang untuk mencapai seluruh biaya perawatan, dan tetap berkomunikasi selam proses pemulihan. Tidak diragukan kisah seperti ini bagian dari alasanmengaa salesforce.com berda dalam daftar 100 perusahaan terbaik untuk Bekerja versi Fortune.
Riset menunjukkan bahwa pekerja akan merasakan dukungan dari perusahaan atau organisasinya saat imbalan yang diberikan terlihat adil, mereka memiliki suara dalam pemitusan dan saat mereka melihat atasanya bersikap suportif. Pekerja dengan persepsi POS yang kuata lebih cenderung memiliki tingkat perilaku kewargaan organisasi yang tinggi, tikat keterlambatan yang rendah dan layanan pelanggan yang baik. Negara yang memiliki tingkat jarak keuasaan yang rendah yaitu tingkat dimana anggota masyarkat merasakan distribusi kekuatan atau kekuasaan dama isntitusi dan organisasi tidak sama.


5. Keterlibatan pekerja (employment engagement)


Merupakan keterlibatan seseorang individu, kepuasan, dan antusiasme terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Untuk mengevaluasi keterlibatan pekerja maka kita dapat menanyakan para pekrja apakah meraka memiliki akses pada sumbe rdaya dan peluang untk mempelajari keahlian-keahlian baru, apakah :
Mereka merasakan pekerjaannya penting dan berarti,
Apakah interaksi mereka dengan rekan kerja dan atasannya memberikan hasil.
Ternyata pekerja yang sangat terlibat memiliki gairah dalam pekerjaannya dan merasakan hubungan yang dalam dengan perusahaan, pekerja yang tidak terlihat telah keluar secara esensial menghasilkan waktu tetapi bukan energy atau perhatian pada pekerja.
Keterlibatan menjadi sebuah focus utama, unut perusahaan dengan keterlibatan yang tingga dari para pekerjanya menghasilkan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, lebih produktif, membawa profit yang lebih tinggi, serta mengalami angga perputaran pegawai (turnover) serta kecelakaan kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan perusaan lain.



Sumber : Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A, 2014, Organizational Behavior, 16th Edition, McGraw-Hill.

0 komentar:

Post a Comment