21 DISKRIMINATIF

 

 


Setelah kita mempelajari poin ke dua puluh yaitu Tidak Perduli dengan Presensi Murid

Selanjutnya kita mempelajari Kesalahan guru atas Diskriminatif

 

Dalam kegaiatan belajar-mengajar, guru dituntut untuk berlaku adil dan tidak diskriminatif terhadap seluruh murid. Dalam hal ini guru diibaratkan seperti orang tua yang memiliki banyak anak. Kasih sayang orang tua harus diberikan secara merata kepada seluruh anak, baik terhadap secara merata kepada seluruh anak, baik terhadap anak yang paling patuh maupun anak yang bandel diperlakukan secara adil. Jika kasih sayang tidak dilakukan secara adil maka akan timbul kecemburuan dari anak yang kurang mendapat kasih sayang.

Guru yang tidak adil dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar murid. Sebab, murid yang merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru cenderung akan belajar asal-asalan atau tidak akan semakin meningkatkan prestasi belajarnya. Sebaliknya, murid yang paling banyak mendapatkan perhatian kemungkinan akan terus meningkatkan prestasi belajarnya.

Dari sinilah, dapat ditarik kesimpan bahwa jika ingin seluruh murid meningkatkan prestasi belajar, guru harus adil. Tidak perlu ada murid yang diistimewakan, meskipun ada murid yang paling rajin dan cerdas.

Guru yang melakukan diskriminatif dapat ditelusuri penyebabnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Menganggap Diri sebagai Penguasa

 Ketidakadilan seorang guru terhadap muri dlazimnya terjadi pada guru yang menganggap dirinya sebagai penguasa yang otoriter. Kelas dianggap miliknya atau berada dalam genggamannya. Suasana kelas diatur sepenuhnya oleh guru atau sesuai dengan seleranya. Gerak-gerik murid pun diawasi.

Karena itulah, murid yang patuh dan tunduk kepada guru sekaligus cerdas mendapatkan perhatian penuh dari guru. Sedangkan murid yang tidak patuh dan bodoh akan memperoleh hukuman, bahkan diusir keluar kelas. Di sini, telah terjadi diskriminasi akibat guru menganggap diri sebagai penguasa.

Maka, guru jangan hanya menaruh perhatian pada murid yang patuh, tetapi murid yang tidak patuh juga mesti diberi perhatian dan diarahkan secara bijaksaan agar dapat mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara optimal.

Membedakan Murid yang Cerdas dan Kurang Cerdas

 Membedakan murid yang paling cerdas dengan kurang cerdas untuk memberikan metode yang berbeda dalam mengajar tidaklah menjadi persoalan yang serius. Sebab, yang menjadi persoalan adalah ketika guru membedakan murid agar lebih memperhatikan murid yang memiliki kecerdasan tinggi, merupakan diskriminasi yang tidak patut dilakukan oleh guru.

 Ada Hubungan Keluarga

Guru yang memiliki hubungan keluarga dengan salah satu murid dapat mebuat guru  berlaku diskriminatif terhadapnya. Misalnya, murid  yang mempunyai hubungan keluarga diberi perhatian lebih saat mengajar, sedangkan murid yang tidak memiliki hubungan keluarga kurang diperhatikan. Jika ini terjadi , murid yang kurang mendapat perhatian akan merasa cemburu dan meremehkan guru.

Murid Berasal Dari Keluarga Kaya atau Anak Seorang Pejabat

Seorang guru dapat berlaku diskiminatif disebabkan oleh adanya salah satu murid yang berasal dari keluarga kaya atau anak seorang pejabat. Murid yang berasal dari keluarga kaya diistimewakan, sedangkan murid berasla dari keluarga miskin kurang diistimewakan. Guru yang demikian bukalah guru yang adil yang tidak pilih kasih dalam memberikan perhatian dan pembelajaran terhadap seluruh murid.

Oleh karena itu, dengan beberapa alasan yang dapat menyebabkan guru harus berlaku adil dalam menjalankan profesinya. Ketidakadilan guru dalam kegiatan belajar-mengajar hanya akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan muridnya.

 

Nantikan artikel berikutinya yaitu dari ragam kesalahan umum guru dalam mengajar Tidak Memperhatikan Perbedaan Individual

 

Sumber : Rahman, Mansyur Arif. 2011. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. DIVA Press 

 

 

0 komentar:

Post a Comment