Setelah sebelumnya mengenai Mengajar seraya Bermain Handphone. Selanjutnya, kali ini kita akan belajar poin ke lima Tidur saat Mengajar
Biasanya di dalam suatu pembelajaran di kelas,, guru setelah selesai meberikan salam perjumpaan. Lalu, ia membaca dengan memanggil murid dari daftar hadir murid. Selanjutnya, ia menerangkan sedikit tentang mata pelajaran yang akan berlangsung. Tak lama kemudian, ia memberikan tugas kepada murid, yang memberikan waktu pengerjaan setengah jam jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Sambil mengunggu murid yang sedang mengerjakan tugas, guru duduk di bangkunya dengan tenang. Namun, tak lama kemudian, ia merebahkan kepalanya di atas mejanya dengan ditopang tangannya. Singkat cerita, sang guru pun tertidur pulas.
Kegembiraan sedikit demi sedikit terlihat di wajah beberapa murid. Untuk memastikan bahwa gurunya benar-benar tertidur, salah satu murid pura-pura menjatuhkan bukunya ke lantai sehingga terdengar suara cukup keras dan biasanya akan terbangun.
Semua murid sepontan mengarahkan pandangan kepada murid yang menjatuhkan buku. Namun, hanya hanya satu yang tidak melihat ke arah jatuhnya buku, yaitu sang guru yang tertidur. Dengan drama itu, murid pun dapat memastikan bahwa sang guru sudah tertidur pulas.
Suasan kelas yang semual sunyi karena murid mengerjakan tugas berubah menjadi sedikit ramai. Ada yang berhenti mengerjakan tugas, ada yang menyontek temannya yang lebih pintar dalam menyelesaikan tugas, dan lain-lain.
Dengan demikian, guru yang tidur saat mengajar telah melakukan kesalahan yang fatal. Terlepas apakah dirinya semalam kurang tidur karena mengerjakan sebuah proyek sekolah atau alasan lainnya, yang pasti, guru yang tidur ketika mengajar merupakan contoh perbuatan yang keliru dan salah. Segala kewajibannya dalam mengajar menjadi terabaikan. Nah, apa artinya guru masuk kelas untuk mengajar jika di dalam kelas tertidur? atau, dengan ungkapan lian, kelas seperti tidak ada guru.
Bagi murid yang mempunyai niat kuat atau serius untuk mengikuti prose belajar-mengajar di kelas akan merasa terganggu dengan guru yang tertidur di kelas. Lebih jauh, bisa muncul rasa tidak senang. Semuanya itu akan merusak efektivitas belajar-mengajar.
Sehubungan dengan itu, murid dan orang tuanya akan mengalami kerugian besara. Misalnya, murid sudah meluangkan waktu danmeninggalkan akticitas bermain di luar kelas. Tetapi, setalah di dalam kelas saat beralngsung proses belajar-mengajar ternyata guru tertidur.
Dan lebih disayangkan lagi karena oran gtuan murid sudah mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan anaknya. Namun, sesampainya di sekolah, sang anak tidak bisa belajar secara maksimal. Ironisnya, yang mebuat proses belajar-mangajar tidak maksimal justru sang guru.
Simpulan
Dari keterangan tersbuet, dapat disimpulkan bahawa tidak hanya efektivitas belajar-mangajar yang menurun ketiak guru tertidur di kelas tetapi derajat, citra, dan profesionalitasnya juga akan menurun. Padalah , semuanya itu mejadi syarat utama bagi seorang guru untuk mencapai kesuksesan dalam kegiatan balajar-mangajar.
Nantiakan artikel selanjutnya Poin ke enam, Menganggap Diri Paling Pandai
Sumber : Rahman, Mansyur Arif. 2011. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. DIVA Press
0 komentar:
Post a Comment