22 TIDAK MEMPERHATIKAN PERBEDAAN INDIVIDUAL

 

 


 

 

Setelah kita mempelajari poin ke dua puluh satu yaitu Diskriminatif

Selanjutnya kita mempelajari Kesalahan guru atas Tidak Memperhatikan Perbedaan Individual

 

Perbedaan Individu murid amat penting diperhatikan bagi seorang guru dalam aktivitas belajar-mengajar. Sebab, ketika seorang guru mengetahui perbedaan individu muridnya, maka guru lebih mudah dalma mencari cara metode dan pendekatan pembelajaran yang efektif sekaligus menarik bagi seluruh murid.

Perbedaan individu yang lebih mendalam mengenai ciri-ciri murid berkaitan dengan kecerdasan, bakat, kesehatan, emosional, dan keluarga. (sumber : satulagi.com). Untuk lebih jelasnya, silahak perhatikan uraian berikut ini:

Kecerdasan

Kecerdasan setiap murid tidaklah sama. Masing-masing memiliki bidang keunggulan sendiri setiap murid. Ini dapat ditinjau dari daya tangak murid terhadap mata pelajarannya. Jika murid lamban dalam memahami pelajaran atau sesuatu, berarti ia dikatakan kurang cerdas pada bidan tersebut. Murid tersebut membutuhkan pendekatan khusus. Sebaliknya, murid yang memiliki kecerdasan tinggi biasanya lebih cepat memahami sesuatu. Dalam hal ini, guru tetap dituntut semakin menyempurnakan kecerdasannya.

Bakat

Bakat murid dapat diketahui melalu tes bakat saat pertama kali masuk sekolah. Atau, guru bisa mengetahui bakat murid dalam sesi perkenalan yang biasanya dilakukan pada awal periode atau permulaan kegiatan belajar-mengajar.

Sementara itu, kurikulum di sekolah cukup banyak. Lazimnya, murid lebih tertarik pada kurikulum yang dapat menunjukan bakatnya. Oleh karena itu, guru harus mampu menyajikan mata pelajaran yang sekiranya menunjang seluruh bakat murid yang berbeda-beda.

Kesehatan

Kondisi kesehataan masing-masing murid tentunya tidaklah sama setiap kali mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Selain itu, adal pula muri dyang keadaan tubunya normal sempurna, tetapi ada juga murid yang memiliki keterbatasan, seperti mengalami gangguan pada pengelihatan, penegaran, tangan, dan lain-lainnya.

Semua ini dapat mempengaruhi minat dan efisiensi murid dalam belajar-mengajar. Oleh karena itu, guru harus mengetahui kondisi kesehatan seluruh muridnya sehingga ia menemukan pendekatan khusus bagi murid yang kurang sehat.

Emosional

Adapun yang dimaksud emosional di sini adalah sikap sosial murid ketiak berhubungan dengan orang lain. Misalnya, guru mencermati murid yang cepat marah, pendiam, pemberani, pemalu, suka menyendiri, dll. Semua sikap sosial yang berkaitan degnan kecerdasan emosional itu dapat mempengaruhi proses belajar-mengajar. Keragaman emosi tersebut dapat diketahui oleh guru dengan mudah. Oleh karena itu, pendekatan secara emosional yang emansipatif dan veriatif perlu dilakukan oleh guru.

Menurut KBBI 

eman.si.pa.tif /èmansipatif/ adalah a bersifat emansipasi

va.ri.a.tif adalah a bersifat variasi

Keluarga

Kondisi keluarga setiap murid dapat berpengaruh terhadap motivasi belajarnya sehingga menyebabkan perbedaan individual. Perbedaan dalam keluarg itu menyengkut masalah ekonomi, sikap, apresiasi, komunikasi, kerja sama, pola pikir, minat, dan lain-lain.


Mengenai perbedaan individu murid, sudah banyak ahli yang menelitinya. Salah satu peneliti terkenal dalam hal ini adalah Howard Gardner. Hasil dari pemikirannya sering kali disebut dengan teori kecerdasan ganda (multiple intelligence).  Gardner menemukan bahwa kecerdasan itu terdiri atas tujuah macam, yaitu

Kecerdasarn linguistik (linguistic intelligence)

Kecerdasan musik (musical intelligence)

Kecerdasan bodi-kinestetik (bodily-kinestetic intellegence)

Kecerdasan logika-metematika (logical-mathematical intelligence)

Kecerdasan ruang (spacial intelligence)

Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence)

Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence)

 

Sehubungan dengan itu, perbedaan kecerdasan yang terdapat pada murid harus mendapatkan perhatian dari guru. Guru jangan hanya fokus pada satu kecerdasan agar seluruh murid yang memiliki peredaan kecerdasan mendapatkan hasil belajar yang optimal.

 

 

 

 

Nantikan artikel berikutinya yaitu dari ragam kesalahan umum guru dalam mengajar Tidak Bisa Mengoperasikan Media Pembelajaran

 

Sumber : Rahman, Mansyur Arif. 2011. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. DIVA Press 

 

 

0 komentar:

Post a Comment