3. Mengajar sembari Makan

 


Coba bayangkan, begaiman lucunya suara seorang guru jika saat menerangkan mata pelajaran sambil mengunyah makanan? Tentunya, kata-kata yang diucapkan olehnya tidak akan terdengar jelas karena dibarengi makan. Padahal, seharusnya tempat keluarnya suara (mulut) harus kosong jika ingin kata-kata terdengar jelas.

Seorang guru yang mengajar sambil mengunyah makan akan merepotkan muridnya dalam memahami sesusatu yang dikatakan olehnya. Boleh jadi, muridnya akan meminta kepadanya agar mengulangi kembali sesuatu yang sudah dikatakan olehnya. Oleh karena itu, efektivitas belajar-mengajar akan terganggu jika guru mengajar sembari makan.

Ditinjau dari sudat pandang etika, tingkah laku seorang guru yang mengajar sembari makan merupakan tingkah laku yang tidak sopan. Sebab, guru yang demikian tidak bisa membedakan tempat makan dan tempat mengajar, sehingga tidak dapat mengatur waktu untuk makan dan mengajar. Sudah jelas bahwa tempat makan adalah warung makan, restoran, dan rumah. Jadi, jelas bukanlah tempat yang tepat untuk makan bagi seorang guru, apalagi saat mengajar.

Guru yang makan ketika mengajar tak ubahnya mempertontonkan tindakannya makan disembarang tempat. Padahal, yang ada di hadapan guru adalah murid yang mudah terpengaruh untuk mengikuti tingkah laku gurunya.

Guru sebagi teladan seharusnya memberikan contoh yang baik mengenai tempat dan waktu makan yang tepat. Murid tentu sangat menginginkan belajar sambil makan dibandingkan gurunya yang makan satat mengajar. Selain itu, sebagi murid cenderung mengalami kejenuhan ketika mengikuti pelajaran. Namun, keinginan untuk makan ini tidak mungkin diwujudkan karena setiap sekolah menerpakan aturan yang melarang para murid untuk makan saat berlangsung kegiatan belajar-mengajar.

Larangan makan diterapkan karena makan ketika kegiatan belajar-mangajar akan mengganggu proses belajar-mengajar. Bunyi mengunyah makana dan bau makanan akan menyebar di ruangan kelas. Sehingga, konsentrasi belajar murid akan terganggu. Apalagi pada saat yang sama, murid  yang satu denga murid yang lain mebawa makan yang berbeda. Kemungkinan akan terjadi dialog masalah makanan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pelajaran.

Kasus semacam ini terkesan aneh dan lucu. Akan tetapi, kasus tersebut tidak menutup kemungkinan dialami oleh beberapa guru yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan ngemil.

Orang yang sudah terbiasa makan ketika pergi ke mana saja di mana saja tidak bisa lepas dari makanan atau selau membawa makanan, seperti makanan ringan berupa snack, permen, cemilan dan roti. Selanjutnya, makanaan itu akan di makan di mana saja dan kapan saja ketika ingin makan.

Guru  yang mengajar sambil makan cemilan tentu saja tidak akan mendapatkan teguran dari muridnya, biasanya. Sebaliknya, guru yang melihat muridnya makan cemilan saat berlangsung kegiatan belajar-mengajar kemungkinan besar akan menegur dan melarangnya karena muridnya dianggap tidak akan konsentrasi dalama belajar dan memahami segala sesuatu yang dijelaskan oleh gurunya.

Makan dari itu, aturan untuk tidak makan di dalam kelas saat belajar-mengajar tidak hanya diterapkan pada murid, tetapi juga guru. Efektivitas  dan efisiensi belajar-mengajar akan berlangsung dengan tenang jika menempatkan waktu dan tempat untuk makan dan belajar.

Ada waktu dan kesempatan khusus dalam proses belajar-mengajar di perbolehkan mankan seperti ketika memang diwajibkan makan karena suatu penyakit atau guru memberikan contoh makan yang benar dan sopan kepada muridnya.

Simpulan

Mengajar sembari Makan makanan tidak lah pantas dilakukan bagi Guru dalam proses belajar-mangajar apa lagi  dilakukan oleh murid yang sedang belajar karena menggungu proses belajar-mengajar. Tetapi aturan ini tetap ada pengecualian pada waktu dan keadaan tertentu seperti seseorang harus makan karena sakit dan diwajibkan oleh dokter atau guru sedang memberikan contoh cara makan yang baik dan benar serta sopan.

Demikian telah sampai pada pembahasan mengenai Mengajar sembari makan jangan lupa baja juga artikel selanjutnya yaitu nomor empat, Mengajar seraya Bermain Handphone.

Sumber : Rahman, Mansyur Arif. 2011. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. DIVA Press


0 komentar:

Post a Comment