15 MENGUBAH PEROLEHAN NILAI MURID

 


 

Setelah kita mempelajari poin ke empat belas yaitu Membocorkan Rahasia Ujian

Selanjutnya kita mempelajari Kesalahan guru atas Mengubah Perolehan Nilai Murid

 Dalam sebuah sekolah untuk menunjukkan hasil dari proses belajar-mengajar sebagai bukti pembelajaran adalah adanya buku rapor yang berisi penilaian guru terhadap muridnya.

Akan tetapi ketika oknum guru yang tidak tertanggung jawab memberikan nilai kepada murid tidak sebagaimana mestinya atau mengubah nilai murid baik menaikkan atau menurunkan nilainya. Dengan demikian telah terjadi kecurangan karenga penilainya tidak secara objektif sesuai dengan kemampuan murid yang sesungguhnya.

Persoalan guru yang mengubah perolehan nilai ini terdiri dari dua macam, yaitu mengubah nilai dengan maksud mengatrol nilai murid naik dan mengubah nilai dengan maksud mengurangi nilai murid.

A. MENGATROL NILAI MURID

Agar nilai rapor sekolah menunjang untuk kelulusan murid, ada sebagian guru dan kepala sekolah yang tidak segan-segan mengatrol nilai rapor murid yang ikut ujian misalkan. Jika mengatrol nilai sekolah benar-benar terjadi, sebenarnya guru telah melakukan kesalahan besar. Alasan guru yang mengatrol nilai murid untuk menolong murid perlu dipertanyakan. Apakah guru menolong murid atau menolong dirinya sendiri dan institusi tempat dirinya mengajar?

Jawaban dari pertanyaan tersebut lebih cenderung pada guru menolong dirinya sendiri atau institusinya. meskipun guru menambahkan alasan bahwa sesuatu yang dilakukannya (menolong dengan menatrol nilai murid) tidak meminta imbalan berupa materi sedikit pun kepada murid. Argumen ini bisa "dipatahkan" dengan argumen bahwa jelaslah guru tidak meminta imbalan lantara yang dibantu sebenarnya bukan murid melainkan guru dan institusi.

Alasan guru dan sekolah melakukan mengatrol nilai murid

a. Guru Takut Dianggap Gagal Mendidik Murid

Ketika banyak  murid yang tidak lulus mengikuti Ujian Nasional, jelaslah bahwa yang akan disalahkan untuk pertam akali adalah guru. Guru akan dianggap gagal dalam mengajar dan mendidik. Ketakutan untuk disalahkan itulah yang  memungkinkan guru nekat mengatrol nilai murid dengan alasan menolong Di sini, sebenarnya telah terjadi ketidakjujuran yang dilakukan oleh guru.

Sebenarnya, jika guru benar-benar berjiwa kesatria, ia akan menyadari dan mengakui kelemahan-kelemahannya dalam mengajar, tanpa harus menutupinya dengan mengatrol nilai murid. Guru yang mengakui kelemahan-kelemahannya tidak akan pernah melakukan inovasi dalam metode dan teknik mengajar sehingga dapat mendongkrak prestasi muridnya.

b. Sekolah Takut Dikatakan Tidak Maju dan Tidak Bermutu

Guru berada di bawah naungan pihak sekolah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa jika terdapat guru yang tidak profesional, sebenarnya sekolah yang berandil banyak dalam keberhasilan gurunya dalam mengajar murid. Kegagalan guru dalam mengajar murid menjadikan Sekolah tidak akan mengalami kemajuan dan jelas tidak bermutu. 

Untuk menutupi kekurangan ini, sekolah melakukan pengatrolan nilai murid. Pengatrolan ini bertujuan meningkatkan mutu sekolah, sedangkan murid hanya terangkat nilainya secara quantitatif, padahal kualitatifnya masih perlu dipertanyakan. Sehingga, tidak heran jika ada murid yang mau mendaftar ke Jenjang sekolah yang lebih tinggi dengan berbekal nilai rapor

 

 

 

 

Nantikan artikel berikutinya yaitu dari ragam kesalahan umum guru dalam mengajar Membuat Soal Ujian Yang Tidak Diajarkan

 

Sumber : Rahman, Mansyur Arif. 2011. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar. DIVA Press 

 

 

0 komentar:

Post a Comment