Model Bisnis Going Global


Untuk menjadi going global, perusahaan tentunya harus melakukan tindakan lebih. Perusahaan bisa menerapak pendekatan dan model bisnis yang disesuaikan dengan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. 
Berikut ini adalah model bisnis yang bisa dipilih oleh perusahaan.

1. Branch

Membuka cabang sendiri adalah strategi mudah yang paling banyak dilakukan oleh perusahaan, tetapi sekaligus paling sulit dikarenakan memerlukan persiapan yang matang. Berbagai persiapan dan perencanaannya antara lain : mencari dan mempekerjakan karyawan internal untuk ditempatkan di cabang baru, mengikuti dan memenuhi prosedur dan regulasi di Negara tujuan, mempekerjakan orang local, dll.

2. Acquisition 

Ini merupakan salah satu cara mempercepat jalannya perusahaan ke pasar global. Modal ini memungkinkan perusahaan mendapatkan pengakuan dari pasar local. Model ini memungkinkan perusahaan  mendapatkan keuntungan berupa kemudahan pengelolaan organisasi. Karena perusahaan yang diakuisisi sudah berdiri kokoh, tentu system manajemennya sudah mapan, portofolio produk sudah lengkap dan solid, dan jaringan distribusi sudah rapi, dll. Namun, ada tiga hal yang patut diperhatikan dalam proses akuisis, yaitu: komunikasi yang baik, kesamaan budaya perusahaan, dan keselarasan dengan filosofi perusahaan.

3. Alliance, Partnership, Join Venture

Cara ini patut dilakukan dimanan Negara tujuan memiliki peraturan perdagangan cukup ketat bagi perusahaan asing yang akan beroperasi. Misalkan, ketentuan pemerintah untuk melindungi produsen dalam negeri atau ketentuan pemerintah menyangkut kewajiban penggunaan konten local. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi perusahaan dimana aliansi memberikan tingkat resiko yang kecil. Syaratnya adalah aliansi dilakukan dengan perusahaan local yang memiliki tingkat kapabilitas yang sama.

4. Franchise 

Model walaraba dapat meningkatkan keuntungan berupa pertumbuhan cabang yang akan berjalan cepat dengan risiko kecil. Syaratnya , sebagai franchisor di pasar baru, perusahaan haruslah mempunyai system yang kokoh untuk memantau seluruh franchisee dan  system pendidikan bagi karyawan. Contoh perusahaan global disektor makanan (Mc Donalds) kalau dalam perhotelan (Hyatt) sukses menggunakan pendekatan ini dengan bermodalkan ekuitas merek yang kuat dan system waralaba yang rapi an solit.

5. Local distributor

Perusahaan yang akan melebarkan sayapnya ke luar negeri bisa bekerja sama dengan distributor local. Ketika penjualan produknya membersar dan posisi dipasar cukup kokoh, perusahaan bisa mengakuisis kepemilikan distributor local tersebut. Dalam banyak kasus, pemilik mitra distributor local merupakan persoalan yang pelik karena tidak adanya kepercayaan antara perusahaan dengan si distributor.

6. Licensing

Melalaui lisensi produk atau layanan kepada perusahaan local. Keuntungan dengan cara ini dapat mempercepat akses masuk ke pasar local. Namun, setiap perusahaan harus hati-hati mengunakannya kerena perbedaan hokum hak kekayaan intelektual di tiap Negara bisa memicu konflik yang sangat merugikan.

7. Own Facility and Plant

Membangun pabrik atau fasilitas sendiri di negeri tujuan memiliki keunggulan tersendiri karena bisa sepenuhnya dikontrol dari kantor pusat. Akan tetapi juga memiliki kelemahan untuk model ini , investasi yang diperlukan untuk membangunnya tidaklah kecil. Untuk melakukannya dibutuhkan komitmen dan strategi jangka panjang yang solid. 

0 komentar:

Post a Comment