4 Mengidentifikasi Persoalan Potensial


Setelah bisa mengidentifikasi daerah kritis, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi persoalan-persoalan potensial pada daerah-daerah kritis itu. Masing-masing derah kritis diamati, apakah ada hal-hal atau penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dan bisa menjadi persoalan yang akan menghambat kelancaran langkah atau bidang kegiatan pada daerah kritis itu.

Penyimpangan yang mungkin terjadi, diistilakan dengan persoalan potensial. Dalam mengidentifikasi persoalan potensial dapat berdasarkan pengalaman atau berkonsultasi dengan pihak lain yang berpengalaman menjalankan langkah / bidang kegiatan itu. Semua kemungkonan menculnya persoalan harus dicatat.

Tahap identifikasi persoalan potensial merupakan tahap peting yang harus dilakukan dengan serius. Tidak ada patokan atau system khusus untuk mengetahui adanya persoalan potensial. Namun, jika terlewatkan atau tidak terpikirkan, maka akibatnya fatal karena menyangkut kegagalan kegiatan pada daerah kritis.

Dalam mengidentifikasi persoalan potensial perlu digali pada daerah kritisnya dengan teliti. Perlu adanya pertimbangan kemungkinan terjadinya dan kegawarannya bila hal itu terjadi. Melakukan ranking terhadapp persoalan potensial  dengan :
1. Major adalah mengutamakan pencegahan dan penanggulangan
2. Medium adalah dengan mengutamakan penanggulangan
3. Minor adalah bidang kegiatan masih dapat diabaikan

Lebih lanjut perlu diamati seberapa besar kemungkinan terjadinya masing-masing persoalan potensial itu. Kalau kemungkinan terjadinya adalah tinggi, berilah dengan tanda T sebagai tanda kemungkinan tinggi. Kalau kemungkinan terjadinya adalah sedang, maka berikanlah dengan tanda S sebgai tanda kemungkinan  yang sedang. Dan jika kemungkinan terjadinya adalah rendah, maka merikan tanda R sebagai kemungkinan yang rendah.

Langkah selanjutnya dengan mngidentifikasi damapak jika persoalan potensial itu terjadi. Dampak tidak hanya yang langsung ke persoalan potensial contohnya Misalkan kalau ada Tsunami dampaknya sebagian benda dan bangunan ada yang rusak, akan tetapi ada juga dampak lanjutannya. Kalau terjadi Tsunami dampak kelanjutannya adalah korban atau kematian, tempat tinggal rusak, dan lain sebagainya. Mengukur dampak persoalan potensial berarti mengukur tingkat kegawatannya. Jadi, kalau diperkirakan kegawatannya cukup besar atau gawat sekali, hal itu bisa diberi tanda kegawatan dengan hurut T. Demikian selanjutnya, kalau kegawatannya sedang berilah tanda dengan huruf S. Kalau kegawatannya rendah berilah tanda dengan huruf R.

Berikut adalah contoh Tabel dari mengidentifikasi persoalan potensial

Daerah Kritis
Penyimpangan Potensial
M
G
Sponsorship
·         Penolakan
T
T
Lokasi
·         Kapasitas tak memadahi
R
R

·         Tidak mendapatkan izin
S
S
Peserta Stand
·         Kurang dari target
R
T
Keamanan
·         Kurang koordinasi
S
T
Gues Star
·         Tidak dapat hadir
S
S
Cuaca
·         Hujan angina
S
T
Pengunjung
·         Tidak sesuai target
R
S
Keamanan
·         Kegaduhan
T
T

M : Kemungkinan
G : Kegawatan
T : Tinggi dengan skala 8-10
S : Sedang dengan skala 5-7
R : Rendah  dengan skala1-4


Setelah  melakukan identifikasi persoalan potensial ini maka langkah selanjutnya adalah dengan mengidentifikasi sebeb persoalan potensial.

0 komentar:

Post a Comment