Export Co
Apa sih itu Export Co?
Berdasarkan buku Global Chaser dengan penulis Yuswohady
menjelaskan bahawa Export Co adalah Global Chaser yang yang memiliki global
activity chain maupun global costumization yang rendah. Bisa diartikan bahwa
aktivitas dari perusahaan sebagain besar
dilakukan di dalam negeri (home country), sementara produk dan layanan yang
mereka pasarkan kecenderungan adalah standar, tidak melakukan penyesuaian dengan kondisi masing-masing negara yang
hendak dituju. Aktivitas perusahaan adalah memproduksi produk di dalam negeri kemudian perusahaan
mengekspornya ke berbagai negara tujuan.
Kemampuan beroperasi
perusahaan untuk melakukan aktivitas perusahaan di luar negeri masih
terbatas, maka mereka hanya mengandalkan importer atau parter distribusi dari luar negeri untuk melakukan pemasaran
produknya. Sementara untuk operasional yang lain perusahaan seperti produksi
dan pemasaran masih dilakukan di dalam negeri. Perusahan jenis seperti ini mendominasi
Global Chaser yang ada di Indonesia.
OEM Co.
Original Equipment Manufacturing Co. adalah Global Chaser
yang memiliki global activity-chain masih terbatas tapi berkemampuan global
customization yang cukup baik. Secara umum OEM Co merupakan perusahaan yang
memproduksi produk lengkap atau produk komponen yang kemudian dibeli dan
dipasarkan perusahaan lain dengan menggunakan merek perusahaan lain tersebut.
Polygon misalnya, memproduksi sepeda tanpa merek kemudian dibeli dan dipasarkan
dengen merek perusahaan lain seperti Scott atau Kona.
OEM Co. tak selalu menghasilkan produk tanpa merek. Kalau
mobil Toyota menggunakan aki GS, busi NGK, atau pemutar CD/DVD Kenwood
misalnya, merek-merek komponen itu merupakan merek OEM bagi Toyota. OEM Co
memiliki global customization yang baik karena harus menyesuaikan produknya
dengan kebutuhan dan spesifikasi sesuai permintaan perusahaan yang dilayaninya
di berbagai Negara. Ketika Polygon menjadi perusahaan OEM bagi Scott misalnya,
Polygon harus berada dalam rantai nilai scott sehingga desain produk, kualifikasi
bahan baku, proses produksi, hingga control kualitas produk harus mengikuti
system dan kualifikasi yang telah ditetapkan oleh Scott.
Global Co.
Global Chaser yang memiliki global activity-chain yang sudah cukup baik tapi produk dan layanan
cenderung standar atau memiliki global
customization yang masih terbatas. Perusahaan ini biasanya memiliki operasi
luar negeri yang sudah cukup bagus , baik aktivitas porduksi, pemasaran, dan
distribusi, bahkan riset pasar dan pengembangan produk (RnD). Global Co memanfaatkan
adanya global taste dan global preference dengan menawarkan produk yang sama (standardized product) di seluruh Negara
yang dimasukinya. Tujuannya adalah mendapatkan keunggualn harga (global cost advantage) melalui
tercapainya skala ekonomi (global
economies of scale) yang efisien.
Global Co. mengembangkan operasi di berbagai Negara dalam
rangka mewujudkan global cost advantage sehingga
produksinya kompetitif di berbagai Negara yang dimasuki. Pertamina Lubricants
misalnya, memiliki fasilitas produksi di Thailand untuk melayani konsumen di
kawasan itu. Apabila produk dikirim langsung dari Indonesia dibutuhkan biaya
transportasi mahal sehingga tidak efisien bagi perusahaan. Semen Indonesia
mengakuisisi Thang Long Cement di Vietnam yang kemudian dijadikan basisi
produksi untuk melayani pasar di kawasan ASEAN. Jika didatangkan langsung dari
Indonesia, produk Semen Indonesia menjadi sangat mahal dan tidak kompetitif.
Glocal Co.
Global Chaser yang memiliki global activity-chain maupun global
customization yang cukup baik.
Perusahaan atau merek global yang melokal. Perusahaan ini umumnya memiliki
operasi di berbagai Negara (multi-country
operation) dan dimasing-masing Negara tersebut produknya cukup melokal
Aktivitasnya perusahaan di Negara tujuan tak hanya sebatas distribusi
pemasaran, tetapi sudah pencakup produksi, bahkan pengembang produkdan riset
pasar. Keberadaan operasi perusahaan di Negara tujuan tidak hanya menciptakan cost advantage tetapi juga upaya untuk
melokal.
Contohnya adalah Indomie. Produk mi instan basal Indonesia
ini memiliki aktivitas produksi dan pemasaran di banyak Negara. Dibeberapa
Negara yang menjadi pasar utama, Indomie talah melakukan aktivitas above the line (ATL) dan below the line
(BTL) yang melokal dengan mengikuti kondisi pasar di Negara tersebut.
Dengan upaya pemasaran yang melokal secara konsisten dalam jangka waktu
panjang, tak heran jika dibeberapa Negara Indomie sudah dianggap produk local,
contohnya Nigeria.