PELECAHAN SEXUAL :
KETIDAKSEIMBANGAN KEKUASAAN DI TEMPAT KERJA
Pelecehan
sexual (sexual harassment) didefinisikan sebagai segala aktivitas bersifat
sexual yang tidak diinginkan dan memengaruhi pekerjaan seorang individu, serta
menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman. Kebanyakan studi menegaskan bahwa
konsep kekuasaan sangat penting untuk memahami pelecehan sexual, pelecehan
sexual lebih mungkin terjadi ketika ada kesenjangan kekuasaan yang besar.
Meskipun tidak memiliki kekuasaan legitimasi, rekan kerja dapat memiliki
pengaruh dan memanfaatkan pengaruh itu untuk melakukan pelecehan sexual kepada
temannya. Malahan, walaupun pelecehan sexual sering dilakukan oleh rekan kerja
tetapi tidak separah yang dilakukan Penyelia.
Pelecehan
sexual adalah masalah kekuasaan, yaitu seorang individu mencoba mengendalikan
atau mengancam individu lainnya. Pelecahan sexual dapat menyebabkan kehancuran
sebuah organisasi, tetapi tindakan tersebut dapat dihindarkan dengan cara
antara lain :
a. Pastikan
ada sebuah kebijakan yang dengan tepat mendefinisikan hal-hal yang merupakan
pelecahan sexual, yang member tahu karyawan bahwa mereka dapat dipecat karena
melakukan pelecehan sexual semacam ini kepada karyawan lain, dan menetapkan
prosedur untuk menyampaikan keluhan.
b. Yakinkan
karyawan bahwa mereka tidak akan menghadapi balasan jika mereka menyampaikan
keluhan mereka.
c. Selidiki
setiap keluhan dan ikut sertakan divisi legal dan sumber daya manusia
perusahaan.
d. Pastikan
bahwa pelakunya terkena sanksi atau diberhentikan.
e. Adakan
seminar internal untuk membangkitkan kesadarann karyawan akan isu-isu seputar
pelecehan sexual.
Kesimpulannya
adalah bahwa para manajer memiliki tanggung jawab untuk melindungi karyawan
mereka dari lengkungan kerja yang tidak menyenangkan, tetapi mereka juga perlu
melindungi diri mereka sendiri.
Sumber : Robbins,
Stephen P & Judge, Timothy A, 2014, Organizational Behavior, 16th Edition,
McGraw-Hill.
0 komentar:
Post a Comment