ISTILAH-ISTILAH DAN KONSEP - KESEIMBANGAN PERMINTAAN AGREGAT DAN PENAWARAN AGREGAT (ANALISIS AD-AS)

 



Analisis Keynesian Sederhana (analisis keseimbangan Kenyesian)  Suatu teori yang menerangkan bagaimana pengeluaran agregat (AE) akan menentukan sejauh mana kegiatan ekonomi negara akan dicapai pada suatu waktu tertentu.

Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang: Satu pemisalan yang selalu digunakan dalam analisis mikroekonomi yang pada dasarnya menganggap bahwa produktivitas tenaga kerja adalah berbeda, yaitu tenaga kerja terdahulu adalah lebih baik dari tenaga kerja sesudahnya. Apabila tenaga kerja pertama menghasilkan 100 unit sehari, makan menurut hukum ini tenaga kerja kedua produksinya kurang dari 100 unit. Semakin banyak pekerja yang digunakan.

Hukum Say (Supply creates its own demand): Hukum ini merupakan bagian dari teori makroekonomi Klasik yang pada dasarnya berpendapat bahwa dalam setiap perekonomian tidak akan wujud kelebihan penawaran. Setiap barang dan jasa yang diwujudkan akan selalu mendapatkan pembeli.

Kebijakan Penstabil Ekonomi: Langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi tingkat kegiatan keseluruhan ekonomi dan tujuannya adalah mengatasi masalah pengangguran, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menghindari inflasi.

Kurfa Phillps: Suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara kenaikan upah atau kenaikan harga dengan tingkat pengangguran dalam ekonomi pada suatu jangka waktu tertentu. Sifat hubungannya adalah: semakin rendah tingkat pengangguran, semakin tinggi tingkat kenaikan harga-harga dan tingkat upah.

Keseimbangan Makroekonomi: Suatu analisis yang menerangkan bagaimana tingkat kegiatan ekonomi, pendapatan nasional riil dan tingkat harga umum ditentukan. Keseimbangan makroekonomi secara tak langsung memberikan gambaran mengenai kesempatan kerja dan pengangguran yang wujud dalam perekonomian.

Penawaran Agregat (Aggregate Supply atau AS): Nilai pendapatan nasional riil (produksi nasional) yang ditawarkan perusahaan dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga umum. Dalam analisis yang lebih mendalam yaitu dalam teori makroekonomi lanjutan (intermediate) penawaran agregat dibedakan kepada: Short Run Aggregate Supply (SRAS) dan Long Run Aggregate Supply (LRAS).

Permintaan Agregat (Aggregate Demond atau AD): Nilai riil pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonoian pada berbagai tingkat harga umum. Pengeluaran ini dibedakan kepada 5 komponen: konsumsi rumah tangga, investasi swasta dan pemerintah, pengeluaran konsumsi pemerintahan, ekpor, dan impor.

Permintaan Efektif:  permintaan yang wujud suatu perekonomian yang disertai oleh kemampuan pembeli-pembeli untuk membayar barang-barang yang akan dibeli Pembeli-pembeli barang tersebut meliputi rumah tangga, perusahaan,pemerintah dan negara lain

Teori Dana Dapat Pinjam (loanable fund theory): Suatu teori mengenai penentuan suku bunga yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik yang pada hakikatnya berpendapat bahwa suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan perusahana meminjam untuk tujuan membiayai investasi.

Teori Klasik Mengenai Kegiatan Ekonomi (Teori Makroekonomi Klasik): Analisis yang menerangkan pendangan ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara dan tingkat harga dalam perekonomian. Teori Klasik bekeyakinan (i) perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh, (ii) output negara ditentukan oleh jumlah faktor produksi yang tersedia dan tingkat teknologi yang digunakan, dan (iii) perubahan-perubahan jumlah uang akan mempengaruhi tingkat harga dan tidak mempengarui output negara.

Teori Kuantitas:  Suatu analisis yang menerangka Pandangan Klasik yang berpendapat bahwa penawaran uang dan perubahannya mempunyai hubungan erat dengan tingkat harga dan output negara. Menurut teori ini pertambaha uang tidak akan menambah output negara tetapi akan mengakibatkan kenaikan harga-harga.



Sumber

Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga

Penulis : Sadono Sukirno

Cetakan ke-21 tahun 2012

Penerbit : PT Rajagrafindo Persada

Jakarta

 

RINGKASAN - KESEIMBANGAN PERMINTAAN AGREGAT DAN PENAWARAN AGREGAT (ANALISIS AD-AS)

 


  • Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan nasional yang melengkapi analisis keseimbangan pengeluaran agregat-penawaran (Y=AE). Dalam analisis AD-AS diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional dicapai dalam keadaan harga-harga mengalami perubahan. Dalam analisis keseimbangan Y = AE efek keadaan harga tidak diperhatikan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit ( dengan jelas ), akan tetapi dapat disimpulkan bahwa analisis Y=AE memisalkan bahwa tingkat harga tidak berubah.
  • Analsisi AD-AS memperbaiki kelemahan yang di dapati dalam teori Klasik dan teori Keynes. Teori Klasik berpendapat dalam perekonomian tidak terdapat kekurangan permintaan agregat. Efek dari keyakinan ini menghasilkan pendapat seperti berikut ini: (i) perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh, (ii) kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dan tingkat tekonologi yang digunakan, dan (iii) pertambahan uang dalam perekonomian akan menimbulkan inflasi.
  • Pandangan Klasik yang dinyatakan di sebelumnya dikritik oleh Keynes dalam buku : The General Theory of Employment, Interest, and Money (diterbitkan tahun 1936). Pandangan Keynes yang utama adalah: (i) dalam perekonomian pengeluaran agregat dan permintaan agregat (atau kedua-keduanya juga dikenal sebagai permintaan efek) adalah faktor utama yang menentukan kegiatan ekonomi; dan permintaan/pengeluaran agregat ini tidak dapat mencapai tingkat output pada kesempatan kerja penuh, dan sebagai akibatnya pengeluaran selalu berlaku, (ii) pertambahan uang akan mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja, tetapi tidak mempengaruhi harga, dan (iii) permintaan penting perannya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi, yaitu dengan menjalankan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
  • Dalam analisi AD-AS kelemahan teori Klasik dan Keynes diperbaiki. Teori Klasik pada dasarnya sangat menumpukan perhatian sebagai penawaran, manakala analisis Keynesian sangat menekankan kepada segi permintaan. Dalam analisis AD-AS kedua aspek ini, yaitu segi permintaan dan penawaran diperhatikan dalam menentukan keseimbangan pendapatan nasional (atau dalam penentuan kebijakan ekonomi negara). Permintaan agregat AD menunjukkan keseluruhan pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian pada barbagi tingkat harga. Manakala penawaran agregat AS menunjukkan pengeluaran barang dan jasa yang akan dilakukan perusahaan dalam suatu negara pada berbagai tingkat harga. Tingkat kegiatan ekonomi, pendapatan nasional dan kesempatan kerja ditentukan pada tingkat harga di mana permintaan agregat (AD) sama dengan penawaran agregat (AS).
  • Kurva permintaan agregat AD dibentuk oleh keseimbangan Y=AE yang berlaku pada tingkat harga berbeda. Dalam perekonomian pengeluaran agregat meliputi AE = C + I + G + + ( X - M ). Dengan demikian kurva AD dibentuk oleh nilai AE pada berbagai tingkat harga. Kurva AD menurun ke bawah, dari sisi kiri ke arah kanan, dan berarti semakin rendah harga semakin besar permintaan agregat. Sifat yang demikian disebabkan oleh faktor-faktor (i) pendapatan riil dan konsumsi rumah tangga meningkat apabila harga turun, (ii) semakin stabil harga-harga, semakin rendah suku bunga dan menyebabkan investasi mengkat, dan (iii) harga yang semakin rendah akan menambah ekpor dan mengurangi impor.
  • Perubahan-perubahan dalam komponen pengeluaran agregat , yaitu C, I, G, X, dan M (masing-masing atau gabungannya) bertambah, dan akan bergeser ke kiri apabila M bertabah. Kenaikan S dan T juga akan menggeser AD ke kiri.
  • Dalam analisis AD-AS, kurva penawaran agregat AS berbentuk melengkung ke atas dari kiri ke kanan. Kurva AS seperti ini berbeda dengan yang selalu digambarkan berdasarkan teori Klasik (yaitu tegak lurus pada pendapatan nasional yang dicapai pada kesempatan kerja penuh_ dan yang digambarkan berdasarkan teori Keynes ( yaitu berbentuk huruf L yang dibalikkan arahnya). Buntuk kurva AS yang melengkung ke atas tersebut didasarkan kepada dua teori dalam analisis teori mikroekonomi ( yaitu teori biaya produksi dan teori pasaran tenaga kerja) dan hasil dari studi empirik (yang diterangkan dengan menggunakan kurva Philips).
  • Seperti kurva AD, kurva penawararan agregat AS dapat mengalami perubahan. Kurva AS  akan bergeser ke kiri (atau ke atas) apabila (i) harga bahan mentah yang diimpor meningkat, (ii) nilai mata uang domestik merosot, (iii) pajak impor dan pajak lain bertambah, (iv) upah kerja mingkat, dan (v) biaya lain seperti tarif listrik dan air meningkat. Sebaliknya kurva AS dapat pula bergeser ke kanan (ke bawah) apabila: (i) kemajuan teknologi berlaku, (ii) pajak pemerintah diturunkan, (iii) infrastruktur bertambah baik, dan (vi) administrasi pemerintah lebih efisien dan sangat membantu dan menggalakkan kegiatan swasata.
  • Keseimbangan pendapatan nasional yang dalam analsis AD-AS dinamakan juga sebagai keseimbangan makroekonomi, dicapai apabila kurva ad berpotongan dengan kurva AS. Keseimbangan ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dalam perekonomian dan pendapatan nasional riil yang akan diwujudkan. Keseimbangan ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Secara analisis, perbuahan keseimbangan itu dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: perubahan AD saja, Perubahan AS saja, dan perubahan serentak atau secara berturutan dalam AD dan AS.


Sumber

Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga

Penulis : Sadono Sukirno

Cetakan ke-21 tahun 2012

Penerbit : PT Rajagrafindo Persada

Jakarta

 

ISTILAH-ISTILAH DAN KONSEP PENTING - KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

 

Bocoran Dalam Perekonomian Terbuka: Aliran perbelanjaan atau pendapatan yang keluar dari sirkulasi aliran pendapatan. Dalam perekonomian terbuka bocoran tersebut meliputi tabungan, pajak, dan impor.

Fungsi Ekpor:  Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan di antara ekpor dan pendapatan nasional. Fungsi ekpor adalah horizontal (sejajar dengan paksi datar). Ciri ini disebabkan karena ekpor adalah pengeluaran otonomi, yaitu tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional.

Fungsi Impor:  Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan di antara impor dan pendapatan nasional. Fungsi impor bergerak ke arah atas kanan karena sifat impor adalah: semakin tinggi pendapatan nasional, semakin besar impor. Dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional biasanya dimisalkan impor adalah proporsional dengan pendapatan nasional (M = mY)

Keseimbangan Makroekonomi:  Keseimbangan yang dicapai dalam ekonomi  empat sektor, yaitu bentuk perekonomian dalam teori, yang mendekati keadaan ekonomi yang sebenarnya. Dalam keseimbangan ini pendapatan nasional yang diwujudkan perusahaan adalah sama dengan pengeluaran agregat atas pendapatan nasional tesebut. Dalam formula syarat untuk mencapai keseimbangan makroekonomi: Y = C + I + G + (X-M).

Multiplier Dalam Perekonomian Terbuka:  Secara definisi multiplier adalah rasio di antara pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat. Walau bagaimanapun multiplier dalam ekonomi empat sektor adalah lebih kecil daripada multiplier dalam ekonomi dua sektor dan tiga sektor oleh karena wujudnya satu bocoran baru dalam perekonomian, yaitu impor, yang nilainya dipengaruhi oleh pendapatan nasional.

Penawaran Agregat Dalam Perekonoian Terbuka:  Jumlah nilai pengeluaran yang dilakukan dalam perekonomian yang melakukan ekpor dan impor Pengeluaran agregat ini dibedakan kepada 3 komponen: pengeluaran isi rumah, investasi swasta, pengeluaran pemerintah dan ekpor. Walau bagaimanapun pada setia pengeluaran ini selalu terlibuti barang  impor (misalnya kereta Proton Saga yang dihasilkan di dalam negeri mengandung barang impor). Oleh karena itu, barang impor bukan keluaran dalam negeri, nilainya perlu ditolak. Oleh karena itu, dalam perekonomian terbuka pengeluaran agregat selalu dinyatakan dengan persamaan berikut: AE = C + I + G + (X-M).

Perekonomian Terbuka (ekpor impar sektor): Suatu medel ekonomi yang membedakan pelaku kegiatan ekonomi kepada empat golongan, yaitu : perusahaan, isi rumah, pemerintah dan sektor luar negeri. Dalam analisis keseimbangan dalam perekonomian terbuka terutama diperhatikan kesan ekpor dan impor  atas keseimbangan pendapatan nasinal.

Suntikan dalam Perekonomian Terbuka: Suntikan adalah aliran masuk ke dalam sirkulasi aliran pendapatan. Dalam perekonomian terbuka suntikan itu meliputi tiga jenis pengeluaran, yaitu: investasi pengeluaran pemerintah dan ekpor.

 

 

Sumber

Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga

Penulis : Sadono Sukirno

Cetakan ke-21 tahun 2012

Penerbit : PT Rajagrafindo Persada

Jakarta

 

 

RINGKASAN - KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

 

 

  • Perekonomian terbuka merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagai prodiksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan di samping itu terdapat pula barang di negar itu yang diimpor dari negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada 4 komponen berikut: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sektor luar negeri.
  • Dibandingkan dengan ekonomi tiga sektor, aliran pusingan pendapatan dalam perekonomian terbuka meliputi dua aliran pendapatan atau pengeluaran tambahan, yaitu ekpor dan impor. Ekpor adalah suntikan ke dalam aliran pendapatan, manakala impor dan aliran  bocoran.
  • Dengan adanya tambahan suntikan dan bocoran dalam aliran pusingan pendapatan, maka ciri pengeluaran agregat dalam ekonomi terbuka adalah berbeda apabila dibandingkan dengan pengeluaran agregat dalam ekonomi terbuka adalah berbeda apabila dibandingka dengan pengeluarna agregat dalam ekonomi dia sektor dan tiga sektor. maka syarat keseimbangan pendapatn nasioalnya juga berbeda. Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tersebut adalah:

            i.  Y = C + I + G + (X-M)

            ii.  I + G + X = S + T + M

  • Dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diandaikan ekpor merupakan pengeluaran otonomi, yaitu ia tidak ditentukan oleh pendapatan nasional. Ekpor terutama ditentukan oleh harga relatif barang dalam negeri di pasaran luar negeri, kemampuan barang dalam negeri untuk bersaing di pasaran dunia, dan citarasa penduduk di negara-negara lain terhadap barang yang diproduksikan suatu negara.
  • Berbeda dengan ciri ekpor, impor suatu negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak impor yang akan dilakukan. Menyesuaikan dengan sifat ini, dalam analisis keseimbagan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dimisalkan impor dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional . Maka formula fungsi impor selalu dinyatakan sebagai rasio di antara impor dan pendapatan nasional , dan Mo adalah "impor otonomi", yaitu tidak ditentukan oleh pendapatan nasional.
  • Dalam menerangkan mengenai keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka pendekatan secara contoh angka tak perlu digunakan lagi. Yang perlu digunakan adalah dua cara yang lain, yaitu secara algebra dan secara gambar grafik. Permisalan yang digunakan adalah:



  • Secara grafik, dalam pendekatan pengeluaran agregat-penawaran agregat, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dicapai apabila fungsi pengeluaran agregat AE = C + I + G - (X - M) memotong 45 derajat. Fungsi AE ini tidak sejajar dengan fungsi C oleh karena impor adalah proporsional dengan pendapatan nasional (yaitu M = mY). Dalam pendekatan suntikan-bocoran keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila fungsi suntikan I + G + X berpotongan dengan fungsi bocoran S + T + M.
  • Dalam perekonomian terbuka multipliernya akan selalu lebih kecil daripada multiplier dalam ekonomi tiga sektor. Perbedaan itu disebabkan karena dalam analisis mengenai keseimbangan dalam perekonomian terbuka dimisalkan impor adalah proporsional dengan pendapatan nasional, dan berarti dengan adanya impor tingka bocoran menjadi semakin besar dan mengurangi tingkat pertambahan pengeluaran agregat. Oleh sebab itu multiplier menjadi semakin kecil apabila dibandingkan dengan multiplier dalam perekonomian tertutup.

 

Sumber

Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga

Penulis : Sadono Sukirno

Cetakan ke-21 tahun 2012

Penerbit : PT Rajagrafindo Persada

Jakarta

 

 

ISTILAH DAN KONSEP PENTING - KESEIMBANGAN TIGA SEKTOR (bagian 2)

 


  • Kebijakan Fiskal Diskresioner: Langkah pemerintah untuk mengubah pajak atau pengeluaran pemerintah dengan tujuan untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi. (Catatan: dalam bahasa Inggris ada beberapa istilah yang sama artinya, yaitu discretionary fiscal policy and pump priming).
  • Kebijakan Harga Tetap (Minimum atau Maksimum) : Langkah pemerintah untuk menetapkan harga sesuatu barang di mana penjual dan pengguna diwajibkan melakukan jual beli pada harga tetap. Harga tetap tersebut dapat berupa harga minimum ( contoh: harga beberapa hasil pertanian) atau harga maksimum (seperti harga minyak bensin).
  • Kesempatan Kerja Penuh:  Dalam teori istilah ini berarti semua tenaga kerja dalam perekonomian sepenuhnya di gunakan. Dalam prakteknya sesempatan kerja penuh selalu didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mencapai tingkat di mana penganggurnan adalah sangat rendah (tidak melebihi 4 persen). Pengangguran yang wujud dinamakan pengangguran normal.
  • Heretan Fiskal: Ciri sistem pajak yang cenderung menyebabkan perkembangan ekonomi menjadi lebih lambat sebagai akibat dari sistem pajak tersebut. Pajak progresif mengurangi kecepatan pertambahan pendapatan disposebel apabila kegiatan ekonomi berkembang Efek ini setersunya akan mengurangi pertambahan pengeluarna agregat dan pendapatn nasional. Sistem pajak progresif dan proporsional cenderung mengurangi ekspansi ekonomi apabila pengeluaran agregat bertambah.
  •  Jurang PDB:  Perbedaan antara PDB yang sebenarnya diciptakan oleh kegiatan ekonomi dengan PDB-potensial, yaitu PDB yang akan diwujudkan apabila kesempatan kerja penuh dicapai.
  • Lompang Deflasi: Perbedaan di antara pengeluaran agregat yang perlu dicapai agar perekonomian dapat mencapai kesempatan kerja penuh dengan pengeluaran agregat yang sebanrnya tercapai pada kesempatan kerja penuh. Lompang defalasi wujud apabila pengeluaran agregat yang perlu dicapai lebih besar dari pengeluaran agregat yang sebenarnya tercapai.
  • Lompong Inflasi:  Definisnya sama dengan lompong deflasi, tetapi apabila pengeluaran agregat yang perlu dicapai kurang dari pengeluaran agregat yang sebnanrnya tercapai.
  • Penstabil Automatik: Ciri sistem perpajakan atau peraturan pemerintah lain yang sedang berlaku dalam perekonomian yang ciri-cirinya cenderung mengurangi gerak konjungtur kegiatan ekonomi (mengurangi siklikal kegiatan ekonomi). Contoh penstabil otonomik adalah pajak progresif dan proporsional, program asuransi pengangguran dan peraturan harga tetapi (minimum atau maksimum) 

 

 

Sumber

Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga

Penulis : Sadono Sukirno

Cetakan ke-21 tahun 2012

Penerbit : PT Rajagrafindo Persada

Jakarta

 

 

ISTILAH DAN KONSEP PENTING - KESEIMBANGAN TIGA SEKTOR

 

 


  • Pajak: Pungutan yang dikenakan pemerintah atas keuntungan perusahaan, pendapatan individu dan nilai jualan sesuatu barang (termasuk barang yang diekpor dan diimpor). Cara penggolongan pajak:
    • Berdasarkan kepada caranya pajak tesebut dipungut, pajak dibedakan kepada pajak langsung dan pajak tak langsung. Pajak langsung : pajak yang dibayar oleh pihak yang sebenarnya harus membayar pajak. Pajak tak langsung: pajak yang dibayarkan oleh pihak  yang dapat memindahkannya kepada pihak lain yang pada akhirnya membayar pajak tersebut.
    • Apabila dikaitkan dengan pendapatn seseorang, suatu perusahaan atau pendapatan nasional, pajak dapat dibedakan kepada : pajak regresif, yaitu persentasinya menurun apabila pendapatan meningkat; pajak proporsional, yaitu persentasinya tetap pada berbagai tingkat pendapatan; dan pajak progresif, yaitu persentasinya semakin tinggi apabila pendapatan semakin tinggi.
  • Ekonomi Tiga Sektor (ekonomi tertutup) : Suatu ekonomi di mana pelaku-pelaku kegiatan ekonominya dibedakan kepada tiga golongan: perusahaan, rumah tangga, dan pemerintahan. Dalam ekonomi ini dimisalkan tidak terdapat hubungan dengan negara-negara lain. Berarti perekonomian itu tidak menjalankan kegiatan ekpor dan impor. Karena ekonomi ini tidak berhubungan dengan negara lain. ia dinamakan juga perekonomian tertutup.
  • Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor:  Keadaan di mana pengeluaran egregat yang berlaku dalam ekonomi tiga sektor adalah sama dengan penawaran agerat atau pendapatan nasional. Keseimbangan ini akan mementukan tingkat kegiatan eknomi dan tingkat pendapatan nasonala yang akan dicapai. Keseimbangan ini juga akan menentukan tingkat kesempatan kerja dan tingkat pengangguran.
  • Multiplier Ekonomi Tiga Sektor: Suatu angka yang menunjukkan perbeandingan antara pertambahan pendapatan nasional tiga sekotr dengan perubahan pengeluaran agregat. Dalam sistem pajak tetap multiplier ekonomi tiga sektor adala sama dengan multiplier dalam ekonomi dua sektor. 
  • Pajak Langsung: Pajak yang secara langsung dipungut dari pembayaran pajak (contoh pajak pendapatan dan pajak keuntungan perusahaan).
  • Pahak Tak Langsung:  Pajak yang dipungut dari seseorang atau suatu perusahaan tetapi bebannya boleh dipindahkan kepada pihak lain (contoh pajak penjualan).

 

 

 

 

Sumber

Buku : Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Tiga

Penulis : Sadono Sukirno

Cetakan ke-21 tahun 2012

Penerbit : PT Rajagrafindo Persada

Jakarta