DEFINISI KEWIRAUSAHAAN

 


Sumber Gambar : shutterstock

 

Kali ini kita mempelajari tentang Kewirausahaan. Sebelum jauh sebaiknya mengetahui dari definisi kewirausahaan terlebih dahulu

DEFINISI KEWIRAUSAHAAN

Dari segi etimologi , kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira  berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudaya luhur, bekerja, berbuat sesuatu. Adapun usaha berarti perbuatan amal bekerja, berbuat sesuatu. Dengan demikian, kalimat wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.

Definisi kewirausahaan yang lain diantaranya sebagai berikut :

  1. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, proses, dan hasil (Ahmad Sanusi, 1994)
  2. Kewirausahaan  adalah nilai yang dibutuhkan untu memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Parawiro, 1997)
  3. Kewirausahaan adalah prose dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovasi) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. 
  4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mencuptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)
  5. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemuan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
  6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
  7. Kewirausahaan adalah semangant, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada usaha mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
  8. Kewirausahaan yang sering dikenal dengan entrepreneurship yang diterjemahakn secara harfiah sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karsa serta karya atau mampu menggabungkanunsur kreativitas, tantangan, kerja keras, dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal.
  9. Kewirausahaan sebagai kemampuan mengambil faktor-faktor produksi lahan kerja, tenaga kerja, dan modal menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluan gyang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain. (Stoner James (1997)
  10. Kewirausahaan mencakup upaya mengawali perubahan dalam produksi, sedangkan manajemen mencakup koordinasi produksi yang sudah berjalan. (Paul H. Wilken)
  11. Kewirausahaan sebagai orang-orang yang menghadapi resiko yang berbeda dengan orang yang menyediakan modal. Cantillon lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidak pastian (Richard Cantillon (1725). 
  12. Blaudeu (1797) mengemukakan bahwa kewirausahaan adalah orang-orang yang menghadapi risiko, merencanakan, mengawasi, mengorganisasi, dan memiliki.
  13. Albert Shapero (1975) mendefinisikan kewirausahaan sebagai pengamilan inisiatif mengorganisasi suatu mekanisme sosial ekonomi dan menghadapi risiko kegagalan.
  14. Joshep Scumpeter (1934) mengemukakan bahwa kewirausahaan adalah melakukan hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang sudah dilakukan dengan cara baru, termasuk penciptaan produk baru dengan kualitas baru, metode produksi, pasar, sumber pasokan, dan organisasi. Schumpeter mengaitkan wirausaha dengan konsep yang diterapakan dalam konteks bisnis dan mencoba menghubungkan dengan kombnasi berbagai sumber daya.
  15. Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008) mendefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan usaha yang diperlukan menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dhasilakn, serta kepuasna dan kebebeasan pribadi.
  16. Wennekers dan Thurik (1999) melengkapi definisi kewirausahaan dengan menyintesiskan peran gungsional wirausahawan sebagai: "...kemampuan dan kemauan yanta seorang individu, yang berasal dari diri mereka, baik tim di dalam maupun di luar organisasi yang ada unutk menemukan dan menciptakan peluang ekonomi baru, yang meliputi produk, metode produksi, skema organisasi, dan kombinasi barang-pasar, serta untuk memperkenalkan ide-ide mereka di pasar." 
  17. Impres No.4 tahun 1995 yang mendefiniskan kewirausahaan sebagai semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menagani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada usaha mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan edisiensi dalam rangka memerikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

 

 

Sumber :

 E-book : Kewirausahaan Teori dan Praktik

Penerbit : Pustaka Setia

Penulis : Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M.M.

Tahun : 2014

0 komentar:

Post a Comment