Dikotomi Kendali dalam buku Filosofi Teras

 Dikotomi Kendali
[dichotomy of countrol]

Saya sedang membaca buku Folosofi Teras yang menjelaskan tentang pemikiran Stoikisme. Ada istilah Dikotomi Kendali .


Isitilah ini menarik bagi saya

Pengertian dikotomi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut


dikotomi/di·ko·to·mi/ n pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan

Sementara
kendali/ken·da·li/ n kekang;
-- mutu bagian atau divisi yang mengawasi mutu barang yang diproduksi;

Dalam buku Filosofi Teras DIkotomi Kendali menjelaskan tentang berbagai hal yang perlu dipisahkan yang bisa dikendalikan oleh kita dan yang tidak bisa dikendalikan.

bahwa ada hal-hal di dalam hidup yang bisa kita kendalikan, dan ada yang tidak.
Berikut beberapa hal-hal yang tidak di bawah kendali kita :

  1. Tindakan oran lain
  2. Opini orang lain
  3. Reputasi/ popularitas kita
  4. Kesehatan kita
  5. Kekayaan kita
  6. Kondisi saat kita lahir, seperti Jenis kelamin, orang tua, saudara, etnis/suku, kebangsaan,dll.
  7. Segala sesuatu di luar pikiran dan tindakan kita, seperti cuaca, gampa bumi, peristiwa alam lainnya
  8. Ada banyak hal yang belum ada di masa para  filosofi Stoa. seperti indeks pasar saham, razia motor, dll


Sedangkan hal-hal yang di bawah kendali kita :

  1. Pertimbangan (Judgmenti), Opini, atau Persepsi Kita
  2. Keinginan kita
  3. Tujuan kita
  4. Segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita sendiri


Dalam buku “Enchiridion” bahwa Epicetrus menjelaskan
“Hal-hal yang ada di bawah kendali kita bersifat menrdeka, tidak terikat, tidak terhambat; tetapi hal-hal yang tidak di bawah kendali kita bersifat lemah, bagai budak , terikat, dan milik orang lain. Karenanya, ingatlah, jika kamu menganggap hal-hal yang bagaikan budak sebagai bebas, dan hal yang merupakan milik orang lain sebagai miliku sendiri.... maka kamu akan meratap dan kamu akan selalu menyalahkan para dewa dan manusia.”

“Some things are up to us, some things are not up to us" -Epicetrus (Enchiridion)-


Source : e-book Filosofi Teras by Henry Manampiring

0 komentar:

Post a Comment