TIGA ASUMSI DASAR BEHAVIORISM MENURUT B. F. SKINNER

 

Sumber Gambar : shutterstock

 B.F. Skinner merupakan pelopor behaviorism

Behaviorisme atau Aliran Perilaku adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai perilaku

Skinner menggunakan tiga asumsi dasar dalam pemikirannya, di mana asumsi pertama dan kedua pada dasarnya menjadi asumsi psikologi pada umumnya. Asumsi pertama dan kedua bahkan menjadi asumsi semua pendekatan ilmiah.

Berikut tiga asumsi dasar yang dikemukakan B.F. Skinner

Behavior is lowful, Tingkah laku itu mengikuti hukum tertentu. Ilmu adalah usaha untuk menemukan keteraturan, ini menujukkan bahwa even tertentu berhubungan secara teratur dengan even lain.

Behavior can be predicted, Tingkah laku dapat diramalkan. Ilmu bukan hanya menjelaskan, tetapi juga bisa meramalkan. Bukan hanya menangani peristiwa masa lalu tetapi juga masa yang akan datang dapat di prediksi. Teori yang berdaya guna adalah yang memungkinkan dapat memprediksi sebuah perilaku yang akan terjadi dan menguji prediksi tersebut.

Behavior can be controlled, Tingkah laku dapat dikontrol. Ilmu dapat melakukan antisipasi dan menentukan atau membentuk (sedikit-banyak) tingkah laku seseorang. Skinner bukan hanya ingin tahu bagaimana terjadinya tingkah laku, tetapi dia sangat berkeinginan memanipulasinya. Pandangan ini bertentangan dengan pandangan tradisional, yang menganggap manipulasi sebagai serangan terhadap kebebasan pribadi. Skinner memandang tingkah laku sebagai produk kondisi antesedan tertentu, sedangkan pandangan tradisional berpendapat tingkah laku merupakan produk perubahan dalam diri secara spontan.

 
 
 
 

 Sumber :

E-book : Psikologi Kepribadian (Pradigma Traits, Kognitif, Behavioristik dan Humanistik)

Penulis : Dr. H. Hamim Rosyidin, M. Si

Penerbit: Jaudar Press

2015

1 comment:

  1. sangat bagus untuk menambah wawasan terima kasih atas informasinya.

    ReplyDelete