Trikotomi Kendali by William Irvine

 Trikotomi Kendali by William Irvine



Filosofi Teras. Baru baru ini saya sedang membaca buku yang bagus tentang psikologi yaitu Filosofi Teras. Buku ini berkaitan dengan pandangan stoa dimasa lampau dan sekarang masih relevan untuk diterapkan di tahun ini, 2024.

Dalam buku Filosofi Teras memberikan istilah Trikotomi Kendali. Istilah ini diambil dari buku A Guide To Good Life: The Ancient Art of Stoic Joy karya dari penulis William Irvine .
Di dalam bukunya menawarkan solusi cara untuk merevisi dikotomi kendali menjadi trikotomi (tiga Kategori) kendali. Trikotomi kendali terdiri dari :

  • Hal-hal yang bisa kita kendalikan

seperti opini, persepsi dan perasaan kita sendiri

  • Hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan

seperti cuaca, opini orang dan tindakan orang lain.

  • Hal-hal yang bisa SEBAGIAN kita kendalikan. Irvine mengusulkan bahwa sekolah, pekerjaan, perlombaan, hubungan dengan pasangan, bisa dimasukkan ke alam katagori (SEBAGIAN dalam kendali). Bagaiman cara penerapannya kategori yang ketiga ini di dalam hidup sehari-hari?

Dengan memisahkan tujuan di dalam diri (Internal goal)  dan hasil ekternal (outcome-nya)

 Kamu memiliki kendali atas pikiranmu --bukan kejadian-kejadian di luar sana. Sadari ini, dan kamu akan menemukan kekuatan." -Marcus Aurelus-

 

Source : e-book Filosofi Teras by Henry Manampiring

Dikotomi Kendali dalam buku Filosofi Teras

 Dikotomi Kendali
[dichotomy of countrol]

Saya sedang membaca buku Folosofi Teras yang menjelaskan tentang pemikiran Stoikisme. Ada istilah Dikotomi Kendali .


Isitilah ini menarik bagi saya

Pengertian dikotomi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut


dikotomi/di·ko·to·mi/ n pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan

Sementara
kendali/ken·da·li/ n kekang;
-- mutu bagian atau divisi yang mengawasi mutu barang yang diproduksi;

Dalam buku Filosofi Teras DIkotomi Kendali menjelaskan tentang berbagai hal yang perlu dipisahkan yang bisa dikendalikan oleh kita dan yang tidak bisa dikendalikan.

bahwa ada hal-hal di dalam hidup yang bisa kita kendalikan, dan ada yang tidak.
Berikut beberapa hal-hal yang tidak di bawah kendali kita :

  1. Tindakan oran lain
  2. Opini orang lain
  3. Reputasi/ popularitas kita
  4. Kesehatan kita
  5. Kekayaan kita
  6. Kondisi saat kita lahir, seperti Jenis kelamin, orang tua, saudara, etnis/suku, kebangsaan,dll.
  7. Segala sesuatu di luar pikiran dan tindakan kita, seperti cuaca, gampa bumi, peristiwa alam lainnya
  8. Ada banyak hal yang belum ada di masa para  filosofi Stoa. seperti indeks pasar saham, razia motor, dll


Sedangkan hal-hal yang di bawah kendali kita :

  1. Pertimbangan (Judgmenti), Opini, atau Persepsi Kita
  2. Keinginan kita
  3. Tujuan kita
  4. Segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita sendiri


Dalam buku “Enchiridion” bahwa Epicetrus menjelaskan
“Hal-hal yang ada di bawah kendali kita bersifat menrdeka, tidak terikat, tidak terhambat; tetapi hal-hal yang tidak di bawah kendali kita bersifat lemah, bagai budak , terikat, dan milik orang lain. Karenanya, ingatlah, jika kamu menganggap hal-hal yang bagaikan budak sebagai bebas, dan hal yang merupakan milik orang lain sebagai miliku sendiri.... maka kamu akan meratap dan kamu akan selalu menyalahkan para dewa dan manusia.”

“Some things are up to us, some things are not up to us" -Epicetrus (Enchiridion)-


Source : e-book Filosofi Teras by Henry Manampiring

Review Pembukaan buku Filosofi Teras



Saya tertarik dengan kalimat ini dalam pembukaan buku Filosofi Teras.

Dituliskan demikian

James Stockdale sangat terkesan dengan pemilkiran Epiktetos. Hal-hal pokok yang ia ingat-ingat terus dari filsafat stoa adalah :


  • Pembedaan antara apa yang up to us (tergantung pada kita) dan not up to us (tidak tergantung pada kita)
  • Soal baik atau buruk itu tergantung dari cara jiwa kita menafsirkannya
  • Segala sesuatu hidup yang menimpa kita bersifat Indifferent (netral)

Saya pribadi menyikai pemikiran dalam filosofi stoa pada poin hal-hal pokok untuk membedakan  hal-hal pokok yang dapat dikendalikan oleh kita/ tergantung pada kita serta membedakan hal pokok yang diluar kendali kita / tidak tergantung pada kita

Siapa itu James Stockdale

James Bond Stockdale (lahir pada 23 Desember 1923 – dan meninggal dunia pada 5 Juli 2005) adalah seorang perwira tinggi dari Angkatan Laut Amerika Serikat berpangkat Laksamana Madya yang juga penerbang dan mendapatkan bintang penghargaan Medal of Honor dalam Perang Vietnam, dimana saat itu ia pernah menjadi tahanan perang selama tujuh tahun. Sumber Wikipedia.com

 

Sedangkan Epictetos siapa?

Epictetus adalah seorang sage Yunani Kuno dan tokoh filsuf Stoa. Dia lahir dalam masa Perbudakan di Hierapolis, Phrygia (sekarang bernama Pamukkale, Turki), hidup di Roma hingga pembuangan dirinya sebagai budak. Pemikiran Epictetus, melalui mazhab Stoa menjadi rujukan banyak ahli dalam bidang etika, khususnya terkait etika moral, bahwa manusia sanggup membatasi diri dari godaan nafsu-nafsu duniawi, khususnya nafsu memiliki segala sesuatu. sumber wikipedia.com

Memulai dari Awal dalam buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling karya Novita Tandry


 

Melanjutkan dari yang sebelumnya Mengatakan "ya" dalam buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling karya Novita Tandry

Pada usia balita, kita biasanya memberikan kelonggaran dan memikirkan berbagai alasan mengapa bayi menjadi bermasalah, seperti:

  • Apakah itu 'angin'saja
  • Bisa jadi giginya sedang tumbuh
  • Ia mungkin terlalu lelah
  • Ia terlihat sedang sakit/kesakitan
  • Ia tidak suka sendirian
  • Ia menginginkan pelukan hangat
  • Ia pasti alergi terhadap susu
  • Ia sperti ayahnya, selalu berisik!

Diperlukan waktu bagi orangtua untuk mengetahui dan menyadari bahwa terkadang bayi mereka rewel karena alasan yang lebih serius daripada sekadar bosan. Meskipun demikian, banyak orang tua yang tidak menyadari bayi mereka menuntut berlebihan. dan hal ini dibiarkan terjadi selama bertahun-tahun.

Jadi kapan biasanya bayi mulai dirasa bermasalah untuk mencapai keinginannya?

Manipulasi sering diajarkan sebagai keterampilan luar biasa yang hanya berkembang setelah beberapa tahun pengalaman dari banyak latihan. Nyatanya, hal tersebut merupakan kemampuan dasar yang bahkan dapat dilakukan oleh bayi kecil dengan sanagt ahli.

Satu contoh yang dari manipulasi adalah ketika seorang bayi menangis, tetapi kemudian berhenti segera setelah digendong. Ia menagis lagi ketiak diletakkan, dan kemudian berhenti menangis lagi ketika kembali digendong. Inilah yang disebut manipulasi.

Bayi sama seperi orang dewasa, mempunyai kebutuhan tertentu yang jika tidak terpenuhi akan berdampak pada tingkat stres dan ketidaknyamanan. Orang tua akan menanggapi seketika karena mereka berpikir ada sesuatu yang salah dengan si bayi. Dari sini dapat terlihat bahwa anak telah belajar sangat dini bahwa menangis merupakan cara yang baik agar keinginan mereka terpenuhi. Menangis akan membuat orang tua mereka melakukans sesuatu untuk mereka. Jadi, memang, menangis merupakan hal yang sangat normal bagi anak usia dini.

Artikel berikutnya Memulai dari Awal dalam buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling karya Novita Tandry



Mengatakan "ya" dalam buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling karya Novita Tandry

 Melanjutkan dari Memahami Disiplin dalam buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling karya Novita Tandry 

Mengatakan "Ya"

Terkadang orangtua adalah pandai berkata "tidak" sehingga anak perperilaku baik. Namun, dengan pandai berkata "tidak", Anda tidak selalu bisa menghentikan banyak kebiasaan buruk anak. Anak-anak juga perlu diberi tahu apa yang bisa mereka lakukan sebagaimana halnya dengan hal yang tidak boleh mereka lakukan.

Dalam prakteknya, mengatakan "ya" saja tidak lah cukup harus seimbang dengan perkataan "tidak" karena ada banyak situasi berbahaya dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahaya api, air, listrik, dan jalan raya harus diajarkan pada usia dini, dan jauh lebih mudah mengatakan "jangan.." ketimbang "lakukan..." demi menghindari dari hal barbahaya. 

Dengan pandai menempatkan kata "ya" kepada anak sehingga anak lebih tau yang bisa dan boleh mereka lakukan, sedangkan "tidak" bisa ditempatkan untuk hal larangan yang berbahaya.

Cinta dan Kemurahan

Cinta tidak hanya sekedar perasaan sayang dan perhatian. Cinta juga suatu tindakan memberi dan mengorbankan diri. Biasanya orang tua lebih mudah memberikan mainan dan makanan ketimbang memberikan waktu, perhatian, pengawasan, dan perlindungan kepada anak. Padahal ke empat hal tersebut lebih dibutuhkan anak. Jika orang tua terlalu pemurah meberikan mainan atau makanan yang diinginkan anak, justru anak akan lebih bermasalah dan suka menuntut. Sebaliknya, jika orang tua sering mengorbankan kebutuhan anak, hubungan Anda dan anak akam menjadi renggang. Oleh karena itu orang tua perlu bijak dalam menggunakan kata "tidak" dan :ya" kepada anak

Beberapa situasi yang sering membuat orang tua kesulitan  menentukan "tidak" dan "ya" kepada anak

  • Ketika anak Anda sakit, penting untuk lebih menyayanginya dan menjadi pemurah. Namun, hal tersebut bisa berlebihan dan justru membuat Anda sulit kembali ke situasi normal ketika anak semakin membaik kesehatannya. Setuasi ini akan semakin sulit ketika anak menderita penyakit kronis yang membahayakan hidupnya.
  • Ketika salah satu orang tua sedikit lebih ketat, pasangannya menjadi lebih lembut dan pemurah sebagai kompensasi atas keadaan tersebut.
  • Anak bungsu, anak tunggal, atau anak sulung, sering mendapatkan kasih sayang dan perhatian ekstra yang melibatkan sikap pemurah atau pengorbanan diri.
  • Orang tua yang cerai atau berpisah. Pada umumnya, mereka akan menunjukkan bahwa mereka masih menyayangi anak mereka. dan untuk menyingkirkan semua kesedihan dan tekanan yang telah terjadi, mereka akan menjadi terlalu pemurah.
  • Orang tua yang mengalami suatu kehilangan atau masa kanak-kanak yang sulit sering memberikan terlalu banyak kasih sayang kepada anak mereka karena mereka telah kehilangan kasih sayang ketika mereka kanak-kanak.
  • Kakek-nenek terkadang mendorong orang tua untuk terlalu pemurah dan memberi terlalu banyak bagi anak mereka.
  • Sebagaimana orang tua memang lembut dan pemurah secara alami dan menjadikan diri mereka sebagai martir. Jika kasusnya seperti ini, peran ini akan dijalankan dalam setiap aspek kehidupan orang tua dan tidak hanya ketika bersama anak mereka.
  • Orang tua yang sakit dan tertekan akan cenderung meberikan dengan mudah. Di satu sisi, hal ini dilakukan untuk membuat hidup lebihmudah, dan di sisi lain dilakukan karena mereka merasa bersalah jika tidak mampu memberikan yang cukup bagi diri mereka sendiri dan anak mereka.
  • Perasaan bersalah merupakan alasan umum bagi orang tua yang terlalu pemurah dan memberi dengan mudah. Hali ini sering terjadi ketika orang tua harus menghaabiskan waktu ektra jauh dari anak mereka, contohnya jika mereka bekerja purnawaktu.. 

Banyak dari orang tua hal diatas tersebut dianggap hal yang lumrah. Itulah mengapa sulit untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat, ke seimbangan antara menyayangi tanpa terlalu pemurah dan memberi perhatian tanpa membuat anak meras tertindas.   

 Berlanjut di artikel ini Mulai dari awal dalam buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling karya Novita Tandry

 

Memahami Disiplin dalam buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling karya Novita Tandry

 Kata Disiplin dalam masyarakat Indonesia terkadang di konotasikan dengan hal negatif dan otoriter. Padahal, kata disiplin berasal dari bahasa Latin "desiplina" berarti mengajar. Banyak yang mengartikan sebagai hukuman dan peraturan yang ketat.

Kebanyakan anak berusia dibawah 5 tahun, akan mudah keluar dari masalah kenakalan dan menjadi berperilaku baik. Namun, jika dialami oleh anak berusia lebih dari 5 tahun, masalah kenakalan ini cenderung lebih berat. Jadi, jika Anda ingin anak berkelakuan baik, anda harus mulai menerapkan disiplin sedini mungkin kepada anak.

Hal yang sering orang tua lakukan

Memanjakan

Orang tua dapat melihat sendiri bahwa jika Anda terus mengalah atas  apa yang anak inginkan, seorang anak akan sangat menuntut dan tidak memikirkankebutuhan orang lain dalam pertimbangannya. Hal ini menjadikan anak manja. Kenyataanya , hal tersebut justru akan menjadi masalah besar bagi anak tersebut di kemudian hari. Sebaiknya, orangtua tidak memuaskan setiap kebutuhkan mereka agar tidak manja.

Menyatakan "Tidak"

Biasanya dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi orang tua sebelum mereka menyadari bahaa mereka terkadang harus berkata "tidak" kepada anak. Banyak orangtua melupakan hal tersebut sehingga tuntutan anak menjadi semakin banyak dan sulit untuk dipenuhi. Pada saat seperti ini, anak akan menjadi sangat pandai untuk menuntut dan memanipulasi. Hal ini tentu tidak akan mudah diubah tanpa usaha, kerja keras, dan beberapa tekanan dari orangtua.

Waktu yang tepat untuk mengatakan "tidak" adalah ketika Anda merasa bahwa anak sudah mulai keterlaluan. Bagaimana kita tahu waktu yang tepat? bisa dilakukan ketika momen-momen ini

  • Bayi berhenti menangis ketika Anda mengendongnya
  •  Tangisannya bukan seperti anak yang sedang sakit dan tidak ada tanda-tanda penyakit
  • Bayi selalu menangis pada waktu yang sama setiap harinya (atau setiap malamnya)
  • Memberikan perhatian dengan mulai lagi ketika Anda mengalihkan perhatian Anda, meskipun anak baik-baik saja dan punya mainan untuk bermain

Rencana yang baik untuk mengatakan "tidak" sejak usia yang sangat dini. Dengan cara ini, Orangtua bisa secara berlahan memperkenalakan anak bahawa ada batasan kebutuhan yang dapat dipenuhi, dan anak akan tau batasan atas apa yang pantas dan yang tidak. Inilah yang dimaksud disipin.

Ada banyak cara untuk mengatakan "tidak" pada Anak

  • Dengan nada suara yang tajam
  • Berteriak nyaring
  • Mengatakan "tidak"dengan cara berbisik
  • Menggoyangkan jari Anda
  • Mengerutkan wajah dan memperlihatkan wajah marah
  • Memalingkan muka dan tidak memberi perhatian

Di lanjutkan di Artikel selanjutnya ya biar tidak perlalu panjang Mengatakan "ya" dalam buku Happy Parenting Without Spanking or Yelling karya Novita Tandry